Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ilusi yang Mati, Karena Perbuatanku Sendiri

10 November 2022   19:09 Diperbarui: 10 November 2022   19:14 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilusi yang mati, Terbentuk dari Perbuatanku Sendiri (gambar: bbc.co.uk, diolah pribadi)

Kunikmati hidup ini dalam rajutan sepi
Walaupun kutahu itu tak mungkin bertepi
Keputusanasaan meronai, terbias dalam batin ini
Membuat daya pikirku mati

Apalagi yang dapat kuharap dari kefanaan duniawi
Semuanya bersemi dalam keletihan hati
Kucoba berlari menghindari kenyataan ini
Namun ternyata semua itu tak dapat kuingkari

Kucoba untuk menyadari ...
Karma terbentuk dari perbuatanku sendiri,
Dia bertindak pasti tanpa basa-basi
Tiada dapat ditawar-tawar lagi, ataupun diajak kompromi

Aku terpaku diam dalam ilusi
Membuat rajutan-rajutan sepi yang mati
Helai demi helai kehampaan melibas diri
Hidupku terombang-ambing dalam misteri mimpi tak pasti

Suka dan dukka bergandengan saling melengkapi dan selalu silih berganti
Anicca merupakan hukum alam mendominasi hidup ini dengan penuh percaya diri
Sementara angin surga menidurkanku dalam mimpi berilusi
Terdekap dalam dinginnya malam kelam nan sepi

Kuayunkan langkah dijalan yang penuh onak dan duri
Penuh dengan lambirin yang membinggungkan, penuh dengan teka-teki
Berbekal Buddha Dhamma kumelangkah secara pasti
Sila, Samadhi, Panna harus selalu kusadari, agar aku tidak terjatuh lagi dan lagi

**

Jakarta, 10 November 2022
Penulis: Sumana Devi, Kompasianer Mettasik

Hidup Harus Penuh Sati, Setiap Saat Diamati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun