Makhluk dalam pengertian Buddha Dhamma adalah seseorang yang terjerat erat dalam keinginan, nafsu, kesenangan, dan ketagihan pada bentuk, perasaan, persepsi, bentukan pikiran atau kehendak, dan pada kesadaran. (SN 23.2 Satta Sutta).
Dalam Abhidhamma, secara tegas apa yang disebut makhluk adalah mereka yang terdiri dari Nama dan Rupa.
Nama adalah perasaan, persepsi, bentukan pikiran atau kehendak, dan kesadaran. Sedangkan Rupa adalah bentuk atau jasmani.
Semua ini disebut Panca Khanda. Atau Lima Gugusan/Lima Kelompok Unsur Kehudupan yang tunduk pada kemelekatan, bisa disebut juga sebagai Lima Gugusan yang menjadi objek kemelekatan. (SN 56.11 Dhammacakkappavattana Sutta).
Dalam artikel ini, kita akan fokus pada perasaan (pali, vedana). Vedana sering diterjemahkan sebagai perasaan dan/atau sensasi.
Di beberapa Sutta terdapat beberapa jumlah atau jenis dari perasaan. Ada yang menyebut dua perasaan, tiga perasaan, enam perasaan, dan seterusnya.
Tiga perasaan itu adalah perasaan menyenangkan, perasaan tidak menyenangkan, dan perasaan yang bukan menyenangkan ataupun bukan tidak menyenangkan (netral). (SN 36.2 Sukha Sutta).
Lalu bagaimana terjadinya perasaan? Atau dengan kata lainnya, bagaimana timbulnya suatu perasaan yang merasakan hal yang menyenangkan, bukan menyenangkan, dan netral?
Ketiga perasaan tersebut muncul akibat adanya kontak antara salah saru dari enam indra dengan objek yang ditangkap oleh indra. Enam indra adalah indra mata, indra telinga, indra hidung, indra lidah, indra badan, dan indra pikiran.
Contohnya adalah dengan bergantung pada indra mata yang menangkap objek yang dikenal oleh mata dan timbul kontak maka muncul perasaan.