Aku Bahagia, karena diuntungkan
Aku Bahagia, karena disukai
Aku Bahagia, karena dikenal
Aku Bahagia, karena dipuji
Aku tidak Bahagia, karena dirugikan
Aku tidak Bahagia, karena dibenci
Aku tidak Bahagia, karena dikucilkan
Aku tidak Bahagia, karena dicela
Bahagia, tidak bahagia
Silih berganti mengisi hidupku
Adakah Bahagia yang tahan lama?
Adakah Jalan Bahagia sejati?
Aku Melihat Sang Buddha bisa Bahagia
Meski dirugikan, dibenci, dikucilkan, dicela
Aku belajar dari Sang Buddha agar Bahagia
Bahagia tumbuh dari batin yang jernih
**
Jakarta, 05 Oktober 2022
Penulis: Fendy, Kompasianer Mettasik
Multi Talent Learner
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H