Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menelusuri Jalan, Meniti Ilusi

29 Agustus 2022   19:09 Diperbarui: 29 Agustus 2022   19:17 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi: Menelusuri Jalan, Meniti Ilusi (gambar: mymodernmet.com, diolah pribadi)

Jalanku semakin sempit
Waktu ku kian pendek
Dimana masa lalu
Kemana yang akan datang
Semua bias, bagai embun pagi
Hilang tersinari Sang Mentari menyingsing

Aku selalu mencari jalan
Aku selalu lupa arah kutuju
Berbalik pada napsu amarah yang kian berkobar
Terbebani pada kemelekatan yang tak juga lepas

Hanya Ego ku yang berkuasa, sadar ku tak berdaya
Terbenam tenggelam pada kala larah apa daya
Masa berlalu, Cuma ku kejar kenikmatan semu
Lupa mencari sejati-ku, walau sejengkal di dalam diri
Berkejar waktu yang terbebani hanya batin dan materi
Menata tempat dan batas waktu, mana yang kupilih

Tetapi aku pun sungguh tiada
Terasa bagai berpijak di tali yang rapuh
Cuma pilihan kembali pada hukum yang abadi
Nyata bukan wujud namun nampak
Yang terwujud cuma fatamorgana, ilusi

**

Jakarta, 29 Agustus 2022
Penulis: Edy Sudirman, Kompasianer Mettasik

Konsultan Keuangan | Aktivis Buddhis | Praktisi Meditasi | Penikmat Literasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun