Bersama rintik hujan pagi ini
Kunikmati hangat secangkir teh
Sehangat paduan irama air berjatuhan
Semanis suasana syahdunya kabut menyelimut
Dingin udara hujan, hangat air teh, sungguh keselarasan dalam perbedaan
Kugigit sepotong ubi
Teman bercengkrama pada sunyi pagi
Harapku senyum kan semanisnya ubi
Walau tak seorangpun menikmati
Musim penghujan
Hadirkan harap para petani menyemai benih
Alam menumbuhkan kesuburan
Dari tiap benih yang ditanam penuh kasih
Merenungi semua itu,
Kusemaikan benih benih kebajikan,
Kutaburi pupuk kasih dalam hatiku
Kugulirkan untuk membasuh jiwa
Semoga dapat mengobati luka nestapa
Agar kelak ia tumbuh bersemi
Membawa angin kebajikan
Untuk jiwa-jiwa lainnya.
Seperti usainya hujan di pagi ini
Bergantikan datang hangatnya mentari
Kupuji dan kusyukuri datangnya musim berganti
Sejuk airnya, sinar hangatnya mentari
Pancarkan kebajikan tanpa batasan
Pada penghidupan di semesta raya ini
**
Lampung, 28 Agustus 2022
Penulis: Lusy Maitri Kalyana, Kompasianer Mettasik
Jangan Lelah Berjuang, Sabar, dan Penuh Kesadaran
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H