Kupeluk sepi di keheningan malam
Detak jarum jam seiring detakan jantungku
Ada kerinduan menyeruak di dada
Rindu pada hiruk pikuknya cinta
Yang kini telah kehilangan gairah
Menata diri dalam luka berdarah
Diam tiada tentu arah
Kini kebencian hati bertahta
Dalam senyap nan letih
Kucoba merafal doa sambil bertasbih
Batin merintih perih ... pedih
Langkah berhenti tertatih
Melihat wajah yang kian memutih
Pucat pasi tanpa gairah
Gempita gelak tawa menjadi tangisan kalbu
**
Jakarta, 12 Juli 2022
Penulis Sumana Devi, Kompasianer Mettasik
"Hidup Cuma Sekali, Harus Dinikmati. Sakit Diobati, Mati Dikremasi."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H