Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kupeluk Sepi Saat Langkah Tertatih

12 Juli 2022   20:02 Diperbarui: 12 Juli 2022   20:32 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kupeluk Sepi Saat Langkah Tertatih (gambar: bbc.com, diolah pribadi)

Kupeluk sepi di keheningan malam
Detak jarum jam seiring detakan jantungku

Ada kerinduan menyeruak di dada
Rindu pada hiruk pikuknya cinta
Yang kini telah kehilangan gairah

Menata diri dalam luka berdarah
Diam tiada tentu arah

Kini kebencian hati bertahta
Dalam senyap nan letih

Kucoba merafal doa sambil bertasbih
Batin merintih perih ... pedih

Langkah berhenti tertatih
Melihat wajah yang kian memutih

Pucat pasi tanpa gairah
Gempita gelak tawa menjadi tangisan kalbu

**

Jakarta, 12 Juli 2022
Penulis Sumana Devi, Kompasianer Mettasik
"Hidup Cuma Sekali, Harus Dinikmati. Sakit Diobati, Mati Dikremasi."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun