Saya merenung, kenapa kita harus berbakti kepada leluhur? Tentu saja tanpa leluhur, Kita tidak akan terlahir di dunia ini.
Dahulu dengan ilmu kedokteran yang belum secanggih sekarang, mama dengan susah payah melahirkan kita.Â
Mama saya sering berkata, "Melahirkan itu ibarat sedang merangkak di samping peti mati". Intinya kalo bisa melewatinya, sang mama dan bayi akan selamat, tetapi kalo tidak bisa melewatinya, maka siap-siap menghuni peti mati.
Itulah besarnya pengorbanan seorang mama buat anaknya, sampai rela mempertaruhkan nyawa.
Bukan mama saja yang berjasa, papa juga. Mereka bekerja siang malam, membanting tulang buat kesejahteraan keluarga.
Bagaimana dengan orang tua dari papa mama kita yang kita sebut sebagai leluhur? Â Tentu saja mereka juga sangat berjasa, telah mempertaruhkan nyawa, waktu dan tenaga tentunya buat orang tua kita.
Atas alasan inilah kita wajib berbakti kepada leluhur kita. Jadilah orang yang berbudi pekerti. Bukan hanya kepada leluhur saja, tapi kepada semua mahkluk.
Saya pernah tanya kepada papa, "kenapa kita nggak makan daging sapi?"
Jawaban papa sederhana, "waktu bayi, kita sudah minum susunya, masa sudah besar, masih mau makan dagingnya?"
Meski tidak ada larangan buat makan daging sapi tentunya, tapi papa mengajari seperti itu. Mungkin ini cara papa mendidik saya, supaya menjadi orang yang berbudi.