Kau adalah perdu, tak seorangpun menolehmu
Namun jangan resah
Di Bait penyair kau makna nan indah
Lihatlah betapa mewah untuk digubah
Bukankah tak kalah dengan si mawar yang merekah?
Pujangga mengagumimu
Kala bingar cahaya membias menerpamu
Wahai perdu
Kau penyempurna lukisan alam
Ketika senja benderang tanpa awan
Tetaplah tenang walau rupamu tak nampak menawan
Namamu tertanam dalam syair-syair yang dalam
**
Lampung, 22 Juni 2022
Penulis: Lusy Maitri Kalyana untuk Grup Penulis Mettasik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!