Biar sejenak ku berhenti disini, dari lelah menapaki terjalnya ngarai kehidupan,
Sekilas ku layangkan pandang menoleh ke belakang, aku seolah berangan memunguti cucur keringat yang berjatuhan.
Ku ingin menghimpun nafas segar di paru-paru dan melihat kenyataan bahwa jauh sudah aku telah berjalan.
Biarkan menjadi indah saat kelak kukenang
Setapak demi setapak telah mampu kulewati kini. Cahya harap didepan kan menjadi sinar terang menuntun ayun langkah berikutnya.
Kuraih bersamamu buah hatiku
Tersenyumlah manis untuk ku. Aku kan selalu kuat bersama besar tekadmu putra putriku.
Terus lah maju lecut semangatmu
Agar esok engkau dan dunia tahu, betapa luarbiasanya dirimu bagiku,
Engkaulah kekuatanku untuk mampu menembus perisai pekat dan kerasnya kehidupan ini
**
Lampung, 12 Juni 2022
Penulis: Lusy Maitri Kalyana untuk Grup Penulis Mettasik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H