Laura, Sinta, dan Nova sudah bersahabat sejak masih di Sekolah Dasar kelas 5. Mereka selalu belajar di sekolah yang sama dari SD sampai SMA, walau kadang tidak selalu sekelas.
Sekarang mereka sudah menjadi mahasiswi di Kampus yang berbeda-beda. Walaupun tidak sering bertemu, mereka masih bersahabat karib sampai sekarang. Boleh dibilang mereka sudah saling mengenal sifat baik buruk satu sama lain.
Suatu hari mereka janjian berkumpul di rumah Nova. Mereka saling berbagi cerita sambil makan cemilan yang disiapkan Nova. Sinta kemudian mengusulkan suatu permainan.
"Nov, apakah kamu mempunyai kertas putih polos atau kertas apa saja untuk menulis?" Pinta Sinta. "Aku perlu tiga lembar" Pinta Sinta lagi.
"Oh ada donk, tunggu sebentar ya aku ambil dulu". Nova kemudian masuk ke ruang kerja papanya untuk mengambil kertas putih. Begitu keluar dari ruang kerja papanya, Nova sudah memegang tiga lembar kertas putih, sambil tersenyum diberikannya kepada Sinta.
"Terima kasih Nov" imbuh Sinta sambil mengambil kertas putih tersebut.
Satu lembar lalu ditaruh di hadapannya sendiri, sedangkan dua lembar lainnya diberikan masing-masing untuk Laura dan Nova.
Sinta kemudian menjelaskan bahwa kertas dibagi menjadi dua kolom. "Kolom sebelah kiri untuk menulis kesalahan yang pernah dibuat oleh teman ke kita. Sedangkan sebelah kiri diisi kesalahan yang pernah kita perbuat ke teman kita," ujarnya.
Sinta kemudian memperjelas dengan memberikan contoh, "berarti di kolom sebelah kiri, aku akan mengisi kesalahan-kesalahan yang pernah diperbuat kalian ke aku, sedangkan kolom sebelah kanan akan diisi kesalahan yang pernah aku perbuat kepada kalian". Sinta memberi waktu 10 menit untuk mengisi semuanya.
Setelah Laura dan Nova mengerti aturan mainnya, mereka pun mulai menulis. Mereka serentak menulis sebelah kiri terlebih dahulu, yaitu kesalahan yang pernah dibuat teman ke dirinya, dan ternyata mereka bisa mengisi kolom kiri tersebut dengan sangat cepat, bahkan bisa berbaris-baris dalam waktu dua menit saja.