Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Renungan Waisak: Apakah Waisak Sama dengan Perayaan Ulang Tahun?

14 Mei 2022   20:37 Diperbarui: 15 Mei 2022   19:59 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: psychologytoday.com

Waisak (Vesak) tahun 2022 dalam perhitungan tahun Buddhist adalah yang ke 2566. Berjarak 500 tahun dari perhitungan tahun masehi. Kendati demikian, Waisak tidak lagi terasa asing. Standar dari peringatan Waisak juga sudah dipahami oleh sebagian besar masyarakat dunia, bukan hanya umat Buddha saja.

Apa saja yang menjadi poin-poin dalam perayaan Waisak? Yang pertama adalah kelahiran dari Pangeran Sidharta, kedua tentang Pertapa Gautama yang mencapai kebebasan sejati, dan ketiga adalah penyempurnaan akhir dari kebebasan sejati Buddha Gautama.

Lalu apakah esensi dari Waisak ini seperti ulang tahun pada umumnya? Tentu saja banyak perbedaan. Perayaan ulang tahun biasa disertai harapan panjang umur, dimudahkan rejekinya, penuh keberkahan dan harapan lainnya.

Perayaannya pun berbeda-beda sesuai dengan kadar kemampuan. Malah ada juga yang tidak merayakan sama sekali. Semua tergantung dari sudut pandang tentang hari mengulang hari kelahiran. Intinya, dengan ulang tahun umur akan semakin bertambah tua, terlepas dari siapapun yang berulang tahun.

Tentu, untuk Waisak pengertian mendasar adalah memperingati tiga peristiwa penting. Namun pemaknaan dan tujuannya lebih dari itu. Ya, saat ini dengan layanan digital yang semakin canggih, mencari tentang "Waisak" menjadi amat mudah.

Bukan hanya tentang arti dan juga apa itu Waisak saja. Semua penjelasan detil tentang Waisak tersedia dengan lengkap. Akan tetapi, sebagai umat Buddha, sudah seberapa jauhkah makna Waisak kita pahami? Seberapa dalamkah kita sudah mempraktikkannya dalam keseharian?

Perayaan Waisak saat ini sudah disertai dengan kegiatan pra dan paska Waisak yang melibatkan seluruh komponen umat Buddha. Tujuan utamanya untuk menumbuhkembangkan keyakinan, toleransi dan kepedulian terhadap sesama.

Keyakinan merupakan pondasi dasar untuk pemahaman ajaran selanjutnya. Tanpa keyakinan dan kecintaan terhadap ajaran, maka sulit untuk mencerna dan mempraktikan. Ibaratnya seperti sendok makan yang tidak bisa merasakan rasa makanan, demikian pula kita yang tidak memiliki dasar, sulit merasakan rasa Dharma.

Kelahiran Pangeran Sidharta dengan sederet keistimewaan sebagai orang besar, mengajak kita semua mengerti bahwa kelahiran Sang Pangeran membawa dampak sangat besar bagi dunia dan semesta.

Untuk itu manfaatkanlah segala hal positif ini dengan baik. Pencapaian penerangan sempurna Pertapa Gautama, merupakan buah perjuangan amat berat. Panutan luar biasa yang melewati batas kemampuan maksimal kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun