Pada sebagian besar akhir pekan, Hema si jomblo-long-ago-but-always-glow ini biasanya menghabiskan waktu malam minggunya mengambil pekerjaan paruh waktu sebagai wedding organizer crew.Â
Seperti malam ini, selepas berdiri plus wara-wiri lebih dari 14 jam sambil menunggu rambut kering natural alami, perempuan ini nampaknya ingin menyampaikan tilikan insight yang ia dapatkan saat bertugas.
Dari antara semua peran WO crew yang pernah Hema rasakan bergiliran mulai dari: F&B, dekorasi, entertainment, PIC Bride atau groom; yang paling ia suka adalah menjadi PIC keluarga bride atau groom. Apa yang membuat peran ini menggugah?
Perayaan pernikahan tentunya membuat para orangtua kedua mempelai merasakan segala jenis emosi numplek jadi satu: terharu, bangga, sedih, bahagia dan lega. Â Satu momen yang cukup membuat Hema berkesan adalah saat membantu para mama dari kedua mempelai berganti pakaian yang memang cukup menyulitkan dan ribet bagi para orangtua.
Di situlah terjadi moment of truth saat para mama melihat dirinya di kaca saat berganti dari pakaian biasa ke pakaian pesta. Tubuh yang tadinya elok, molek, indah bak anak  pengantin wanita muda belia.Â
Di kaca, saat ini tubuhnya menua, keriput, mulai sedikit demi sedikit membungkuk, kulit bagian perut yang terlihat sangat jelas kendur karena telah melahirkan anak-anak manusia dari rahimnya.
Para mama itu mungkin merasa kurang nyaman dengan tubuhnya yang dimiliki saat ini, apalagi dilihat orang lain. Namun, ada satu rasa yang dapat Hema rasakan saat ia pelan-pelan membantu para mama mengaitkan kancing belakang, menggunakan perhiasan yang indah ke leher mereka.
Detik itu mereka menghela napas seolah-olah berkata dengan lantang tanpa suara, "Aku telah berjalan sampai sejauh ini dengan segala kondisi kehidupan dan menjalani berbagai macam peran. Tegar dan ikhlas, hanya itu yang aku punya. Dan malam ini, aku akan merayakan perjuangan bersama dengan orang-orang yang aku cintai."
"Tante tampak anggun sekali malam ini, pasti happy sekali yah bisa mengantarkan anak tante ke altar. Semoga hari ini berjalan lancar dan sukses," tatapan mata Hema tertuju pada objek di cermin yang sedang mengenang kilas balik dan membangunkan dari lamunan di hadapannya.
"Terima kasih, dek Hema," senyum sarat makna para mama membuncah siap untuk melangkahkan kakinya sebagai tugas akhir sebagai orang tua.