Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Emak Dilarang Gelisah, Atau Bermilyar-Milyar Sel Otak Anak Mati

13 Maret 2022   06:01 Diperbarui: 13 Maret 2022   06:34 1199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Emak Gelisah, Bermilyar-milyar Sel Otak Anak Mati (diolah pribadi, cnn.com)

Hanya itu? Tidak. Ada lagi alibi lainnya yang membuat emak dilarang gelisah. Yaitu kecepatan dan kemampuan menularnya rasa gelisah.

Melebihi kecepatan penularan Omicron yang konon masih membutuhkan masa inkubasi sekian hari, dan mampu ditahan lewat masker dan prokes yang baik. 

Kegelisahan mampu menular dalam sepersekian detik, tanpa ada tools yang mampu menahan.

Dalam sebuah perjalanan mengunjungi sebuah sekolah di area cukup terpencil di Kalimantan Utara, aku naik pesawat kecil berbaling-baling.

Di sampingku duduk bapak berbadan kekar, setelah berbasa-basi sebentar, kami sama-sama tenggelam dengan kesibukan masing masing.

Aku membaca ulang materi yang akan aku berikan untuk sekolah, dan bapak itu sibuk membolak balik majalah yang dia bawa.

Tiba tiba pesawat terguncang. Guncangan petama.... Lalu guncangan kedua...

Dengan sudut mata, ku lirik si bapak. Ia masih asyik membaca. Aku pun tenang dan lanjut membaca.

Tidak lama muncul lagi guncangan... Si bapak mulai menarik nafas panjang. Tidak terasa aku pun ikut memanjangkan nafas.

Sampai pada guncangan berikut... Si bapak menaruh majalah nya dan memulai sikap berdoa. Pada detik itu, lebah menggelepar dasyat di dada dan aku pun cepat-cepat menaruh materi. Buru-buru beranjali membaca Paritta. 

Sampai si bapak menghentikan sikap doa dan lanjut baca majalahnya, barulah perlahan-lahan kegelisahanku menyurut. Ketenangan si Bapak menjalar juga ke hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun