"Vegetarianisme" atau "vegetarisme" adalah gaya hidup yang hanya mengonsumsi makanan yang berasal dari sayur-sayuran dan hasil tumbuhan-tumbuhan lainnya. Gaya hidup ini menolak atau menganggap suatu pantangan untuk mengonsumsi makanan yang berasal dari hewani.
Orang yang mempraktikkan vegetarianisme atau vegetarisme sering disebut sebagai "vegetarian". Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), "vegetarian" diartikan sebagai orang yang (karena alasan keagamaan atau kesehatan) tidak makan daging, tetapi makan sayuran dan hasil tumbuhan.
Makanan hewani adalah yang berasal dari hewan, contohnya daging merah, unggas, dan ikan. Terkadang masih mungkin seorang vegetarian mengonsumsi produk olahan atau turunan dari hasil hewani, seperti telur, keju, mentega, yoghurt, gelatin, kolagen, pepsin, madu, ataupun susu.
Selain istilah "vegetarianisme" atau "vegetarisme", muncul pula istilah "semi-vegetarianisme" atau "semi-vegetarisme". Para penganutnya masih mengonsumsi jenis makanan hewani, yakni ikan atau ayam. Contohnya di Indonesia, beberapa suku pelaut menjalankan diet ini meski tidak menyatakan diri sebagai orang-orang "semi-vegetarian".
Bentuk paling ketat dari vegetarianisme atau vegetarisme adalah "veganisme". "Vegan" sebagai istilah bagi penganut veganisme hanya boleh mengonsumsi produk dari tumbuhan (nabati) saja. Vegan sama sekali tidak memakan hewan laut bahkan produk olahan hewani.
Madu dari lebah pun bahkan dihindari oleh vegan. Para vegan juga dikenal menentang penggunaan produk bukan makanan yang berasal dari hewan, misalnya sepatu dan pakaian.
Mereka juga banyak yang menentang produk yang diujicobakan kepada hewan terlebih dahulu sebelum dipasarkan kepada manusia. Contohnya adalah produk kosmetik dan obat-obatan.
Kapan asal mulanya diet vegetarianisme?
Istilah "vegetarian" diketahui sudah digunakan sejak tahun 1839. Kata ini diduga berasal dari "vegetus" dari bahasa Latin, yang berarti keseluruhan, sehat, segar, hidup. Banyak juga yang mengaitkan kata "vegetarian" dengan "vegetable" (sayur) dan akhiran "-arian".
Sebelum itu, diet vegetarian dikenal dengan nama "Pythagorean". Disebut demikian karena Pythagoras-lah yang mempopulerkan diet itu di zamannya dan terus dikenal setelahnya.