Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Debu Tak Layak Digenggam

10 Februari 2022   19:30 Diperbarui: 10 Februari 2022   19:37 863
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernah tersesat di jalan buntu

Pernah menengadah pada Bumi

Berucap sebuah kepasrahan pada nestapa

Bergumam dalam Rasa

**

Tiba saat cahaya penerang membelalakan mata

Bersayup lembut suara raga dengan kata, Debu tak layak di genggam

Menghempaskan segala terpaan kerikil runcing

Kepakkan sayap-sayap kebebasan

**

Gebrak! dunia, jadilah Bahagia

Jadilah pulau berlabuh bagi jiwa yang penuh lamunan

Buatlah rinai air mata, menjadi canda yang hangat

Hingga raga mampu bertumpu pada kaki sendiri

**

Tangerang, 10 Februari 2022

Penulis: Yuniar untuk Grup Penulis Mettasik

dokumen pribadi
dokumen pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun