Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Sindrom Zombie: antara Kenyataan dan Kewarasan

2 Februari 2022   05:14 Diperbarui: 2 Februari 2022   05:16 1009
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sindrom Zombie, Antara Kenyataan dan Kewarasan (viva.com)

Zombie Syndrome atau yang biasa dikenal dengan Cotard Syndrome adalah kondisi langka yang ditandai dengan kesalahpahaman bahwa Anda atau beberapa bagian tubuh Anda mati sebagian atau sekarat, padahal sebenarnya tidak. 

Ini biasanya terjadi karena depresi berat dan gangguan psikotik tertentu. Sindrom Cotard juga dapat disertai dengan penyakit mental dan gangguan saraf tertentu.

Salah satu gejala utama sindrom Cotard adalah delusi bahwa Anda akan mati atau akan terinfeksi. Dalam beberapa kasus, orang dengan sindrom Cotard sering berpikir bahwa mereka tidak ada. 

Depresi juga terkait erat dengan sindrom Cotard Beberapa gejala yang muncul adalah: 

  • Kecemasan 
  • Halusinasi 
  • Suasana hati memburuk.
  • Kekhawatiran tentang menyakiti diri sendiri atau bahkan pikiran tentang kematian.

Orang yang Beresiko Sindrom Cotard

Menurut data kesehatan yang dipublikasikan Researchgate disebutkan, rata-rata usia penderita sindrom Cotard adalah sekitar 50 tahun, meski tidak menutup kemungkinan juga bisa terjadi pada anak-anak dan remaja. 

Orang di bawah usia 25 dengan sindrom Cotard umumnya lebih mungkin untuk mengembangkan depresi bipolar, dan penelitian yang sama menemukan bahwa perempuan tampaknya lebih mungkin untuk mengembangkan sindrom ini.  

Selain itu, sindrom ini juga lebih sering terjadi pada orang yang menganggap karakteristik pribadi mereka diciptakan oleh lingkungan. Beberapa kondisi kesehatan selain bipolar yang juga memicu sindrom Cotard, adalah: 

  • Catatonia
  • Depresi pascapersalinan
  • Gangguan disosiatif
  • Gangguan Depersonalisasi
  • Skizofrenia  

Selain gangguan mental yang tercantum di atas, sindrom Cotard juga tampaknya terkait dengan kondisi neurologis tertentu, termasuk infeksi otak, tumor otak, demensia, epilepsi, migrain, multiple sclerosis, penyakit Parkinson, stroke, dan trauma kepala.

Sulit untuk mendeteksi sindrom Cotard. Dalam kebanyakan kasus, kondisi ini tidak terdiagnosis sampai kondisi lain muncul. Jika Anda merasa menderita sindrom Cotard, cobalah membuat buku harian gejala.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun