"Ma, hati-hati tangga, turun... ya.... turun lagi ma....."
Kugandeng mama di setiap langkahnya menuruni tangga dan juga saat menyusuri area hotel tempat kami menginap. Penglihatan mamaku sudah tak setajam dulu. Ada masalah pada retinanya, sehingga mempengaruhi penglihatan mama.
Dulu mama bisa melihat dengan jelas, sekarang tidak. Berubah. Segala sesuatu yang berkondisi pasti mengalami perubahan. Itulah proses kehidupan. Untungnya mama bisa menerima perubahan itu. Jika tidak, pasti batin menderita menolaknya.
Di setiap langkah, kulatih juga kesadaranku. Karena langkah mama pelan, kucoba juga latih kesadaranku, kaki kiri.... kaki kanan.... menyadari proses muncul, berlangsung, lenyap dari langkah kaki.
Hotel tempat kami menginap tepat di pinggir pantai. Ombak naik turun... seperti pikiranku naik turun. Pikiran ini mengembara ke sana ke mari sesuka hati, liar.....
Ahhh, seandainya aku bisa habiskan waktu berlarian di pantai, bermain pasir bersama suami dan anak-anakku....
Ahhh, seandainya aku bisa mengabadikan sejuta momen lalu aku posting di medsosku......
Lalu kusadari, liar sekali pikiran ini. Padahal ada mama di sampingku. Mengapa aku tidak hidup saat ini? Mulailah aku bercengkerama, bercerita bersama mama.
Kulatih perhatianku untuk mendengarkan cerita mama, kujaga perhatianku untuk mendengarkan setiap kalimat yang mama ucapkan... Tertawa bersama mama. Pelan-pelan, ombak pikiranku kulatih untuk hidup saat ini.
**