Singkatnya begini:
"Semua makhluk adalah pemilik perbuatan mereka sendiri, terwarisi oleh perbuatan mereka sendiri. Lahir dari perbuatan mereka sendiri, berkerabat dengan perbuatan mereka sendiri, tergantung pada perbuatan mereka sendiri. Terwarisi oleh perbuatan mereka sendiri."
Pertanyaan ini pernah diajukan oleh seorang pemuda bernama Subha Putra kepada Buddha Gautama. Ia adalah putra dari Todeyya, seorang kaya tapi kikir.
Total ada 14 pertanyaan yang diajukan tentang dualitas masalah sosial, seperti sakit-sakitan dan sehat, buruk rupa dan rupawan, kasta tinggi dan rendah, dan lain sebagainya. Di dalamnya termasuk pula perbedan kaya dan miskin.
Untuk lebih jelasnya, sila klik di sini
Namun, pada artikel ini saya akan berfokus pada masalah kaya-miskin, sesuai dengan pertanyaan kawan saya.
Sang Buddha menjawab pertanyaan Subha Putra;
Ada orang yang kikir dan sangat melekat kepada kekayaannya, mereka tidak pernah berdana. Ketika meninggal, mereka terlahir kembali di alam sengsara. Akan tetapi, jika mereka terlahir kembali sebagai manusia, mereka tidak memiliki kekayaan.
Sebaliknya, orang yang murah hati dan senang memberi, maka mereka akan terlahir di alam dewa. Namun, kalau pun terlahir sebagai manusia, maka kekayaan akan menyertai mereka.
Ok, saya paham bahwa sahabat saya ini tidak terlalu mengenal konsep reinkarnasi. Saya pun mencoba menyederhanakannya.
Oscar yakin jika apa yang telah ia capai atas usaha dan kerja kerasnya. Ia pun bertekad untuk menjadi lebih kaya dengan cara yang lebih beriman.