Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menjawab Pertanyaan Sahabat, "Mengapa Negara Buddhis Tidak Kaya?"

5 Desember 2021   05:23 Diperbarui: 5 Desember 2021   05:27 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menjawab Pertanyaan Sahabat, "Mengapa Negara Buddhis Tidak Kaya?" (Ilustrasi Pribadi)

"Kaya raya di bumi, mati masuk surga."

Sebuah jargon yang akan memaku siapa pun untuk segera bertobat. Saya pun segera insaf. Bersujud di depan patung Buddha, membakar dupa tiga batang. Meminta jawaban terhadap pertanyaan sahabatku ini.

Aih, tolol! Patung Buddha tidak bisa berbicara. Ia terbuat dari tanah liat. Untungnya ada warisan ajaran yang bisa diulik. Terlihat lebih jelas dan terperinci. Bersumber dari Sutta dan tersimpan di dunia maya.

**

Pada dasarnya memang manusia itu tidak pernah sama. Bahkan si kembar siam pun juga memiliki bentuk fisik dan perasaan yang berbeda. Mereka hanya kebetulan akan selalu berada di sana bersama.

Mengapa manusia berbeda. Saya pernah membahas ini dalam sebuah artikel. Sila rujuk ke sana.

Baca juga: Mengapa Manusia Berbeda

Ada sebuah kutipan Sutta (Abhihapaccavekkhaa Pha);

Sabbe satt Kammassak, Kammadyd, Kammayon,

Kammabandh, Kammapatisaran, Ya Kamma karissanti

Kalyna v ppaka v, Tassa dyd bhavissanti. (Abhihapaccavekkhaa Pha)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun