"Kaya raya di bumi, mati masuk surga."
Sebuah jargon yang akan memaku siapa pun untuk segera bertobat. Saya pun segera insaf. Bersujud di depan patung Buddha, membakar dupa tiga batang. Meminta jawaban terhadap pertanyaan sahabatku ini.
Aih, tolol! Patung Buddha tidak bisa berbicara. Ia terbuat dari tanah liat. Untungnya ada warisan ajaran yang bisa diulik. Terlihat lebih jelas dan terperinci. Bersumber dari Sutta dan tersimpan di dunia maya.
**
Pada dasarnya memang manusia itu tidak pernah sama. Bahkan si kembar siam pun juga memiliki bentuk fisik dan perasaan yang berbeda. Mereka hanya kebetulan akan selalu berada di sana bersama.
Mengapa manusia berbeda. Saya pernah membahas ini dalam sebuah artikel. Sila rujuk ke sana.
Baca juga: Mengapa Manusia Berbeda
Ada sebuah kutipan Sutta (Abhihapaccavekkhaa Pha);
Sabbe satt Kammassak, Kammadyd, Kammayon,
Kammabandh, Kammapatisaran, Ya Kamma karissanti
Kalyna v ppaka v, Tassa dyd bhavissanti. (Abhihapaccavekkhaa Pha)