Kura-kura termasuk hewan reptil. Penampakannya unik dan menarik. Mudah dikenali karena adanya batok yang lebih keras dari batako dipunggungnya.
Keunikannya ini membuat kura-kura menjadi salah satu yang terfavorit diantara hewan lainnya. Sifatnya seringkali dijadikan kisah inspiratif, menjadi cerita rakyat atau perumpamaan.
Seperti pada karya Aesop. Fabel tersebut menceritakan tentang perlombaan antara kura-kura dan kelinci yang sangat melegenda.
Kura-kura juga mempunyai cara unik dalam menghadapi musuh. Berlawanan dengan hewan lain yang biasanya membalas untuk mempertahankan diri.
Saat diserang, kepala leher dan keempat kaki menyusup ke dalam tempurungnya. Kerasnya cangkang melampaui batas ketajaman gigi buaya atau cakar singa. Mereka dibuat tak berdaya.
Seorang guru yang tercerahkan menyarankan muridnya menghindari kejahatan dengan menjaga pintu-pintu Indria. Memakai perumpamaan kura-kura dalam menghadapi musuhnya.
Suatu waktu, ada seekor kura-kura yang sedang mencari makan di sekitar pinggiran sungai. Pada saat yang sama, seekor serigala juga sedang mencari makan di sana.
Kura-kura melihat kedatangan serigala. Segera ia menarik kaki dan lehernya ke dalam cangkangnya. Diam tidak bergerak. Serigala datang dan mendekat.
Menunggu momen yang tepat, saat kura-kura menjulurkan leher atau salah satu kaki. Sang serigala berharap bisa segera menerkam kura-kura tersebut, menarik keluar dan memakannya.
Namun, kura-kura tetap diam tidak bergeming. Akhirnya serigala tidak sabar. Ia tidak berminat lagi, pergi meninggalkan calon mangsanya.