Hari ini tak juga dapat ku katakan kalo suara demokrasi itu tenggelam, tak juga dapat ku katakan kalo supermasi hukum adalah sebuah narasi dari lembah yudikatif ( Fiktif ). spekulasi dan argumentasi tak selamanya berkecenderungan terhadap dominasi mayoritas, namun nyanyian kerakyatan tetap tercipta dan ada, mengawal d setiap ruas isu pada gresrut politik, seraya syair genit itu tergaungkan bersama not yg ideal hingga mengasilkan lantunan irama merdu, tentu kemerduan itu yakni kesinergisan dlm merespresentatifkan antara konsep infrastruktur politik dan suprastruktur politk di sana-lah nafas berkebangsaan dan ber-ke bhinekaan ada. . . .
PANCASILA BERDAULAT BANGSA SELAMAT.......!!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H