Mohon tunggu...
Grizly Elishama
Grizly Elishama Mohon Tunggu... -

Barangsiapa yang ingin menguasai dunia maka kuasailah informasi dan jendelanya adalah membaca.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Drama Manusia dan Kebudayaan

26 November 2014   04:49 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:50 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14169267132004058258

Tuhan telah menganugerahkan kesempurnaan atas manusia, kesempurnaan yang menjadikan kita sebagai individu yang utuh. substansi dari keutuhan itu yakni merupakan nilai. dalam prilaku manusia menorehkan berbagai hal yang secara sederhana cukup unik dan beragam. keberagaman dalam karakter, kepribadian, dan cara pandang. keberagaman yang demikian bukan merupakan suatu persoalan, yang di nilai fundamental dan mengharuskan mendapat perlakuan diskriminatif.

Dari keutuhan konstruksi penciptaan manusia Tuhan pun telah menjadikanya manusia dari satu kesatuan struktur organ-organ yang memilki fungsi masing-masing, ia akan berprilaku dan berbuat dalam rangka merefleksikan fungsi-fungsi tersebut.

Manusia di karuniai akal sebagai landasan hidup untuk kehidupanya dalam rangka berikhtiar.

Manusia juga di karuniai fikiran untuk menjadikanya berada pada posisi strategis dan utama sebagai makhluk. kelengkapan konstruksi penciptaan yang demikian. pada akhirnya manusia mampu menciptakan sebuah peradaban.

Realitas kehidupan di dunia ini, terutama yang berkaitan dengan peradaban sebagai hasil kebudayaan yang muasalnya di ciptakan melalui proses fikir manusia. sama halnya seperti bomerang.

Entah apa dan bagaimana, tetapi seolah-olah ini menjelma menjadi sebuah pertanyaan, apapun yang terjadi itu yang kita lihat dan kita rasakan. batin kita tidak bisa menutupi perihal ini. dan ini memerlukan pernyataan sebagai jawaban yang secara deskriptif untuk bisa menepis dan membangun sebuah paradigma baru dalam sebuah pergulatan pemikiran. dari waktu ke waktu jaman ke jaman klutur yang senantiasa berubah, dan tentu perubahan itu menuju perubahan yang lebih baik namun, tetap saja semuanya tidak membuat manusia lelah untuk berspekulasi, menghentikan beragam kritik.

Di manakah dan sampai kapan hal ini akan berujung. tatkala kita memaknai keuniversalan ini sebagai dinamika kehidupan yang berlandaskan nilai, tetapi justru manusia banyak yang mengorbankan nilai tersebut.

Kesempurnaan manusia merupakan modal dasar atas prilaku kebijaksanaan, oleh karnanya kesempurnaan laksana pewarna di atas gambar animasi dan grafis yang memiliki fungsi untuk memberikan dan memperbuat nilai estetika bukan sebagai penunjang kerusakan.

Ketahuilah bahwasanya tindakan manusia di hukumi atas pengetahuanya. ini bagian point dari konsep fitrah manusia. konsep inilah yang kemudian di jadikan acuan dan pijakan atas kita dalam memanifestasikan fikiran.

Jadikan ruang fikir sebagai prioritas dalam melakukan tindakan-tindakan, maka inilah wujud daripada pecinta kebijaksanaan. mencintai kebijaksanaan dan memperlakukanya di segala aspek kehidupan dan menjadikanya sebagai landasan berbudaya untuk terwujudnya perkembangan jaman yang beradab.

oleh : Grizly_Elishama 25-11-2014

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun