Bertemu dalam kala yang berlalu
Terngiang kata maafmu padaku
Terdiam aku mencoba siap dihadapanmu
.
Merindumu adalah hobi baruku
Tak kulewatkan hari tanpamu di pikiranku
Kehilanganmu seperti kegagalan dalam hidupku
Tak ada lagi penyangga hati penuh cinta sejak hembusan pertama nafasku
*untukmu, pria yang mengumandangkan adzan ketika aku sampai di dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!