Antara Banjir dan nyali.
Seorang remaja karang taruna menerjang banjir demi evakuasi warga
Bekasi - Hujan mengguyur komplek saya lagi sejak pagi tadi. Membuat saya malas sekali bangun hanya untuk melongok ke depan rumah. Berharap agar tidak banjir lagi seperti minggu lalu.
Bencana banjir ini sudah terjadi dan cukup parah dari tahun 2007. Dan entah kenapa, semenjak di beritakan, komplek kami jadi semacam kebal terhadap media. Dan hasilnya, kami sudah tau kalau bantuan tidak hanya datang dari Pemda setempat tetapi juga dari banyaknya antusias awak media yang ingin meliput kegiatan banjir ini di komplek kami. Komplek Dosen IKIP Jatibening Bekasi ini sudah jadi langganan media jika bencana banjir ini mampir. Sudah hafal betul sama gayanya reporter yang pakai tas modelan carrier 30 Liter, membawa kamera high end dengan lensa wide atau fix.
Mereka akan lakukan apapun yang memungkinkan untuk mendapatkan berita terkini. Terkadang juga melupakan hal-hal seperti mengembalikan properti seperti payung yang dipinjam ke warga untuk memayungi sang reporter yang ikutan naik boat demi bisa masuk ke dalam komplek. Tentunya ingin ikut juga menyisiri sekitaran komplek yang warganya butuh bantuan transportasi untuk menuju area depan komplek. Yang pasti, jangan sampai ketinggalan berita ter-aktual di banding mengembalikan payung yang beliau pinjam. Ah, mungkin lupa. Demi berita.
[caption id="attachment_369076" align="aligncenter" width="480" caption="awak media dan tim evakuasi. 9 february 2015"]
Saya ingat ada teman pernah berkata bahwa akan ada banjir susulan nanti. Entah kapan selalu kata-kata ini yang ada setelah banjir pertama kedua datang. Dan memang, selalu ada banjir susulan. Hujan yang tanpa henti. Kekurangan makanan siap saji yang juga sangat di butuhkan menjadi sangat langka di kala banjir.
Dan alhamdulilah hari ini tidak hujan melulu. Tidak seperti minggu lalu, hujannya hanya datang sebentar. Mengantarkan pesan untuk selalu bersyukur dengan apa yang kita punya. Dan yang saya punya adalah waktu untuk menulis dan berbagi. Sedikit banyaknya banyak yang bisa di ambil dari setiap hikmah baik di sekian banyak kejadian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H