SEMARANG -- Beberapa mahasiswa Universitas Diponegoro melakukan penyuluhan dan edukasi protokol kesehatan kepada warga RW 04, Kelurahan Mugassari, Kecamatan Semarang Selatan (24/07). Penyuluhan dilakukan menggunakan sistem dalam jaringan.Â
Walaupun begitu, antusias warga RW 04 cukup baik. Hal itu dapat dibuktikan dengan adanya komunikasi dua arah antara warga dengan mahasiswa.
Edukasi protokol kesehatan ini diawali dengan memenuhi "poin M" pertama yaitu memakai masker. Pada tahap ini warga diimbau untuk tetap menjaga protokol kesehatan dengan memakai masker sesuai dengan anjuran WHO.
Selain itu, mahasiswa Undip juga mensosialisasikan bagaimana cara melakukan pengelolaan limbah masker supaya tidak mencemari lingkungan dan membawa dampak negatif lainnya. Tak lebih lagi, pada poin ini, mahasiswa melakukan transfer ilmu mengenai penghindaran diri pada masker palsu yang sekarang sudah banyak beredar.
Pada salah satu program 5M terdapat poin mencuci tangan menggunakan sabun. Rutin mencuci tangan hingga bersih adalah salah satu protokol kesehatan yang cukup efektif untuk mencegah penularan COVID-19. Untuk hasil yang maksimal, cucilah tangan setidaknya selama 20 detik beberapa kali sehari.Â
Untuk membunuh virus dan kuman-kuman lainnya, gunakan sabun dan air atau pembersih tangan dengan alkohol setidaknya. Selain itu untuk mengurangi penyebaran bakteri dan virus melalui permukaan barang  khususnya kita perlu melakukan desinfektan dalam kurun waktu 24 jam setelah pasien positif COVID-19 yang memegang benda-benda di sekitar.Â
Disinfektan dengan bahan kimia sangat berbahaya apabila langsung dihubungkan di kulit manusia. oleh karenanya, dilakukan sosialisasi pembuatan desinfektan (antiseptik) berbahan alami, ramah lingkungan, serta tidak menggunakan banyak biaya mulai sekarang bisa menjadi alternatif.
Poin M ketiga dalam edukasi protokol kesehatan ini yaitu menjaga jarak. Pada edukasi kali ini warga diajak untuk mengenali pada situasi apa saja yang dibutuhkan untuk menjaga jarak selama pandemi COVID-19.Â
Terdapat dua situasi dimana mahasiswa Undip memberi anjuran untuk selalu waspada dan siaga menjalani protokol kesehatan pada saat menjalani situasi-situasi tersebut: pertama, pertemuan kecil; dan kedua, bepergian/travelling.Â
Pada kesempatan sosialisasi secara online tersebut, mahasiswa Undip memanfaatkannya untuk menekankan pentingnya menjaga jarak terutama pada kedua situasi di atas demi mensukseskan berhentinya rantai penularan COVID-19 di Indonesia.
Dengan adanya mobilitas, interaksi penduduk yang tinggi, dan keramaian kerumunan merupakan hal yang memicu semakin banyaknya orang yang tertular penyakit saat pandemi terjadi di suatu wilayah. Anjuran untuk beraktivitas di rumah saja adalah bentuk dari upaya mengurangi mobilitas.Â