Mohon tunggu...
Grin Rayi Prihandini
Grin Rayi Prihandini Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Fakultas Psikologi Universitas Esa Unggul

Psikologi Perkembangan

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Pentingnya Menerapkan Mindful Parenting pada Remaja

19 Februari 2024   16:49 Diperbarui: 19 Februari 2024   16:53 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Menjadi orang tua adalah tugas perkembangan individu yang berlangsung sejak anak di dalam kandungan. Peran orang tua di tiap tahap perkembangan anak tentunya menjadi dinamis antar waktu. Bentuk kasih sayang dan perhatian yang diberikan akan berubah seiring dengan bertambahnya usia anak. 

Perubahan tersebut bukan berarti kuantitasnya dan kualitasnya menjadi berkurang, melainkan ekspresinya disesuaikan dengan kebutuhan anak. Ketika anak sudah mencapai usia remaja, tahap perkembangan yang akan dilaluinya adalah pencarian identitas. Untuk itu, mereka perlu melakukan eksplorasi mengenai hal-hal di masyarakat untuk menemukan identitas dirinya. 

Dalam perjalanannya melakukan eksplorasi tersebut, seringkali orang tua merasa anak menjadi jauh karena lebih banyak menghabiskan waktu bersama dengan temannya, sehingga beberapa orang tua memberikan kebebasan yang penuh. Pada kenyataannya, masa remaja membuat anak menjadi lebih dekat dengan teman, tetapi masih memerlukan bantuan dari orang tua. 

Hal ini karena masa remaja adalah masa transisi dari anak-anak menuju masa dewasa. Dalam masa transisi ini, perlu dukungan dan perhatian dari orang tua yang secara bentuk perlu disesuaikan dengan tahap perkembangan anak. Remaja merasa dirinya perlu mencari tahu banyak hal, untuk itu, bentuk pengasuhan yang terlalu mengekang membuatnya tidak bisa melakukan hal tersebut dan seringkali justru membuat masalah kenakalan remaja, baik yang bentuknya internalisasi ataupun eksternalisasi. 

Walaupun demikian, dalam pencarian identitas, kebingungan adalah hal yang wajar untuk dirasakan. Untuk itu, remaja tetap membutuhkan bimbingan agar tidak terjebak dalam hal-hal yang negatif. Disinilah peran orang tua sebagai orang dewasa diperlukan. Peran yang tidak terlalu membatasi, tetapi juga tetap memberikan arahan. Lalu pola pengasuhan yang seperti apa yang sebaiknya orang tua lakukan?

Ada istilah dalam dunia psikologi yang sudah lama diteliti dalam konteks individual yaitu mindfulness. Konsep mindfulness sendiri merujuk pada kondisi individu yang penuh kesadaran diri karena berfokus pada kondisi saat ini (Williams & Kabat-Zinn, 2013). 

Konsep ini kemudian diaplikasikan pada konteks pengasuhan dan disebut sebagai mindful parenting. Kabat-Zinn & Kabat-Zinn (2014) melihat mindful parenting sebagai tindakan pengasuhan orang tua yang berfokus pada kesadaran penuh terhadap anak secara bijaksana. Dalam konsep ini, pengasuhan dilihat dalam tiga elemen penting yaitu pengendalian, empati, dan penerimaan.

  • Pengendalian: Dalam hal ini, orang tua bukan berarti mengekang atau memaksa anak, melainkan orang tua mampu mengendalikan dirinya dalam merespons perilaku anak. Orang tua yang mampu melakukan pengendalian diri paham bahwa anak juga memiliki keinginan dan pilihan dalam hidupnya dan orang tua hadir untuk membantu memberikan arahan.
  • Empati: Orang tua mampu memahami perasaan anak. Ketika orang tua memiliki empati dengan anak, maka orang tua bisa melihat sudut pandang anak dan komunikasi yang baik pun akan tercipta.
  • Penerimaan: Orang tua menerima dirinya sebagai individu yang utuh, dan berlaku juga dengan bagaimana ia menerima anaknya secara utuh. Penerimaan ini membuat orang tua menjadi tidak reaktif dan judgemental ketika anak menunjukkan perilaku tertentu.

Duncan., dkk (2009) juga mengkonseptualisasikan mindful parenting dilihat dari lima komponen utama yaitu:

  • Mendengarkan anak dengan penuh perhatian
  • Menerima dan tidak menghakimi diri sebagai orang tua dan anak
  • Kesadaran emosional terhadap diri dan anak
  • Regulasi diri dalam hubungan pengasuhan
  • Welas asih terhadap diri dan anak

Dalam praktiknya, ketika orang tua menerapkan mindful parenting, baik orang tua maupun anak akan merasakan dampak yang positif. Pada penelitian yang dilakukan oleh Yang, Deng, & Wang (2022) menunjukkan bahwa ibu yang menerapkan mindful parenting berhubungan dengan perilaku internalisasi dan eksternalisasi remaja melalui peran komunikasi ibu-anak dan self-disclosure anak sebagai mediasi. 

Hasil ini memberikan penjelasan bahwa orang tua yang sadar secara penuh dalam pengasuhannya, akan membuat terjalinnya komunikasi yang baik dengan remaja. Komunikasi yang baik ini akan membuat remaja menjadi lebih mau untuk terbuka dengan orang tuanya. Keterbukaan diri atau pengungkapan diri ini kemudian mampu membuat anak menyesuaikan diri di masa remaja sehingga kemudian terhindar dari masalah remaja. 

Masalah penyesuaian remaja ini bisa berbentuk internalisasi (seperti depresi, kecemasan tinggi, ataupun self-esteem yang rendah) maupun eksternalisasi (seperti tawuran, pergaulan bebas, atau perilaku ugal-ugalan dalam berkendaraan). Remaja bisa terlindung dari masalah tersebut ketika orang tua menerapkan mindful parenting dalam pengasuhannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun