Mohon tunggu...
Rifkyansyah G
Rifkyansyah G Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menetap di bekas ladang orang

We blame our time though we are to blame

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Perilaku Cerdas dan Efeknya terhadap Stabilitas Keuangan

31 Mei 2020   20:36 Diperbarui: 31 Mei 2020   20:34 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Courtesy to alamani, vector, favpng, clipart library

Menunda membayar tagihan, selain menambah beban rumah tangga juga punya efek domino menambah beban banyak pihak. Dalam jumlah yang besar itu akan jadi bom waktu bagi kita semua. Seperti apa yang terjadi AS tahun 2008 silam.

Hal ketiga yang saya lakukan adalah berusaha sebaik mungkin untuk lebih produktif. Caranya dengan mengerjakan tugas saya dari  tempat yang mempekerjakan saya sebaik dan sekreatif mungkin. Mematuhi target dan tuntutan kerja serta memikirkan cara untuk melaksanakannya secara lebih efisien.

Ini tidak terbatas pada orang-orang yang berkerja di bidang bisnis, perdagangan atau niaga. Saya sendiri bekerja di sektor jasa yang tujuannya bukan mengejar profit. Tapi dalam hemat saya, sebagai bagian dari sistem, produktifitas saya akan ikut mempengaruhi sistem yang ada. Termasuk di dalamnya  sistem keuangan. Orang yang bekerja dalam  bidang penegakan hukum produktifitasnya tidak berhubungan langsung dengan penciptaan profit. Tapi produktifitasnya berkontribusi pada kestabilan sosial yang  tanpanya mustahil tercapai  kestabilan keuangan.

Apalagi di saat seperti ini ketika tempat kerja digeser ke rumah. Lebih produktif berarti, selain memenuhi tuntutan dari tempat kerja dengan kedisiplinan dan kreatifitas, juga  giat mengembangkan potensi diri. Dan bukan sebaliknya. Produktif ketika bekerja di kantor. Tapi  turun bahkan macet produktivitas itu  ketika bekerja dari rumah.

Meningkatkan produktifitas kita, selain menjaga kesehatan psikologis kita yang sudah terbiasa bekerja, boleh jadi dapat menjadi sumber pendapatan baru. Dengannya kita meingkatkan purchasinf power yang kita miliki

Terakhir ; berbagi. Yaitu dengan mengalokasikan sejumlah uang untuk dibagikan kepada yang memerlukan. Selain ini terhubung kuat dengan kepuasan spiritual dan rasa kemanusiaan, sesungguhnya dampaknya justru ada pada efeknya secara ekonomi.  Sebab cara ini sebenarnya adalah memberikan  kepada orang lain sebagian dari kemampuan finasial kita untuk menjangkau barang dan jasa. Dengan cara ini konsumsi di tengah masyarakat bertambah.

Jika ini dilakukan tidak hanya kita berkontribusi terhadap terjaganya aktivitas ekonomi yang sangat erat dengan stabilitas sistem keuangan tapi juga ikut menciptakan jangkar sosial. Yang berperan dalam menjaga kestabilan sosial. Yang, lagi-lagi, sangat berperan penting dalam terciptanya sistem keungan yang stabil.

Inilah empat hal yang saya pikir sederhana dan lekat dengan keseharian orang-orang, namun punya kaitannya dengan kestabilan sistem keuangan. Saya berharap cukup relevan terhadap siapa saja yang saya sebut  sebagai middle class constant ; orang-orang yang konsisten dengan kehidupan kelas menengah.  Artinya, mungkin ada perspektif lain dari mereka yang berberpendapatan lebih.

Tapi saya menyimpulkan dari golongan kelas ekonomi mana saja orangnya, adalah fakta bahwa kita hidup secara sosial dan dalam ikatan itulah kita semua berkelindan. Termasuk dalam permasalahan ekonomi dan finansial. Dalam ketidakpastian seperti saat ini kita semua berkepentingan terjaganya  kestabilan pada dua hal ini. Dan itu bergantung pada apakah setiap dari kita sudah bertindak cerdas terkait keduanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun