Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning terhadap Motivasi Siswa dalam Pembelajaran Seni Musik di SMP Negeri 1 Salem

Pendidikan seni musik bukan hanya tentang memahami teori dan teknik, tetapi juga menggugah kreativitas dan semangat eksplorasi siswa. Salah satu model pembelajaran yang semakin mendapatkan perhatian adalah Problem Based Learning (PBL), yang menawarkan pendekatan yang aktif dan kontekstual dalam proses pembelajaran. Artikel ini akan membahas pengaruh penerapan model pembelajaran Problem-Based Learning terhadap motivasi siswa dalam pelajaran seni musik.

1. Pendahuluan

Dalam menghadapi era perubahan yang pesat, pendidikan seni musik membutuhkan inovasi dalam metode pembelajaran untuk memastikan bahwa siswa tidak hanya memahami konsep musikal, tetapi juga merasakan kepuasan penuh dalam ekspresi kreatif mereka. Salah satu model pembelajaran yang sedang mendapatkan sorotan adalah Problem-Based Learning (PBL). Model ini menekankan pembelajaran melalui pemecahan masalah dunia nyata, membuka pintu untuk pengalaman belajar yang lebih mendalam dan bermakna. Artikel ini akan mengeksplorasi pengaruh penerapan model pembelajaran Problem-Based Learning terhadap motivasi siswa dalam konteks pembelajaran seni musik, menggali potensi untuk memperkaya keterampilan musikal mereka sekaligus memicu semangat belajar yang lebih tinggi.

2. Konsep dasar problem based learning

PBL merangkul filosofi bahwa siswa belajar lebih baik ketika mereka dihadapkan pada situasi nyata yang memerlukan pemecahan masalah. Dalam konteks seni musik, hal ini dapat diwujudkan melalui proyek-proyek atau tantangan kreatif yang membutuhkan pemikiran kritis dan aplikasi keterampilan musikal.

Model pembelajaran Problem Based Learning ini bisa diupayakan untuk pengembangan kemampuan akademik, menghindarkan siswa belajar dengan hafalan, dapat memberikan tambahan kemampuan untuk dapat mengasimilasikan dan mengakomodasikan informasi, serta menuntut kemampuan pemecahan dengan latihan khusus untuk mempertinggi daya ingat dengan berlatih untuk dapat memecahkan masalah-masalah yang ada (Sardiman, 1988). Model ini menuntut kegiatan intelektual metode belajar sendiri, memproses apa yang mereka telah dapatkan dalam pikirannya untuk menjadi sesuatu yang bermakna. Mereka diupayakan untuk lebih produktif, mampu membuat analisa membiasakan mereka berpikir kritis, dapat mempresentasikan apa yang telah dipelajari.

Model-model pembelajaran juga merupakan hal yang sangat penting dalam penerapannya di lapangan, seperti model Problem Based Learning yang dijadikan objek penelitian sebagai upaya untuk memajukan suatu bidang tertentu. Pentingnya model pembelajaran inovatif diterapkan dalam mencapai suatu keberhasilan dalam mencapai tujuan pembelajaran itu sendiri (Widana et al, 2019). Problem Based Learning memiliki karakteristik yang akan mampu menanggulangi permasalahan rendahnya kualitas pembelajaran yang sedang dialami. Apabila betul-betul guru dapat memanfaatkan dan mengerti tentang hal-hal tersebut dapat diyakini bahwa prestasi belajar peserta didik pada mata pelajaran seni budaya dapat ditingkatkan

3. Penerapan PBL dalam seni musik

Dalam penerapan PBL, siswa mungkin diberi tantangan untuk menciptakan komposisi musik yang mencerminkan isu sosial, merancang pertunjukan dengan tema tertentu, atau menyelesaikan masalah musik tertentu. Proses ini tidak hanya meningkatkan keterampilan musikal, tetapi juga memotivasi siswa karena mereka melihat dampak dari karya seni mereka.

4. Motivasi belajar dalam konteks seni musik

Motivasi belajar seni musik melibatkan keinginan siswa untuk berpartisipasi aktif, mengeksplorasi ide-ide kreatif, dan merasakan pencapaian dalam ekspresi musikal mereka. Penerapan PBL diharapkan dapat memberikan motivasi tambahan, karena siswa melihat tujuan yang jelas dan relevan dalam pembelajaran mereka.

5. Kemitraan dan kolaborasi

Model PBL mendorong kemitraan dan kolaborasi antara siswa. Mereka bekerja bersama-sama untuk menyelesaikan tugas-tugas kompleks, saling mendukung, dan berbagi pengetahuan. Dinamika ini tidak hanya memperkuat keterampilan sosial siswa tetapi juga meningkatkan rasa memiliki terhadap proses pembelajaran.

6. Evaluasi dan umpan balik konstruktif

Dalam PBL, evaluasi tidak hanya berfokus pada hasil akhir tetapi juga pada proses pembelajaran. Guru memberikan umpan balik konstruktif yang membantu siswa untuk terus berkembang dalam keterampilan musikal mereka. Ini dapat meningkatkan motivasi karena siswa melihat perbaikan yang konkret.

7. Tantangan dan pemecahan

Meskipun PBL menawarkan banyak keuntungan, tantangan dapat muncul, seperti kesiapan guru, penentuan masalah yang sesuai, dan manajemen waktu. Oleh karena itu, diperlukan dukungan dan pelatihan untuk mengatasi kendala ini.

8. Kesimpulan

Penerapan model pembelajaran Problem-Based Learning dapat memiliki dampak positif terhadap motivasi siswa dalam pelajaran seni musik. Dengan menyelaraskan pembelajaran dengan situasi dunia nyata, PBL memotivasi siswa untuk mengembangkan kreativitas mereka, meningkatkan keterampilan musikal, dan merasakan arti dari pencapaian dalam seni musik. Oleh karena itu, pendekatan ini mungkin menjadi elemen penting dalam mendorong semangat belajar siswa di bidang seni musik.

Daftar Pustaka :

 

Sardiman, A. M. (1988). Interaksi dan motivasi belajar-mengajar pedoman bagi guru dan calon guru. Rajawali Pers.

Widana, I. W., Suarta, I. M., & Citrawan, I. W. (2019). Work motivation and creativity on teacher ability to develop HOTS-based assessments. International Journal of Social Sciences and Humanities, 3(3), 188-200. https://doi.org/10.29332/ijssh.v3n3.378