Mohon tunggu...
Grestina Martha
Grestina Martha Mohon Tunggu... -

mahasiswa uin malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Orang Tua Jangan Terlalu Ambisi Terhadap Prestasi Anak

16 Juni 2014   16:44 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:31 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Orang Tua jangan terlalu ambisi terhadap prestasi anak, sehingga akan merugikan anak itu sendiri. suatu kesalahan yang besar apabila mempunyai pendapat bahwa anak harus berprestasi demi harga diri orang tua, sehingga apabila anak tidak sesuai dengan harapan orang tua, orang tua menjadi frustasi dan anak lah yang akan menjadi korban.

Dra Siti Alfinah, psilokog, mengungkapkan hal ini dalam Simposium Kesulitan Belajar dan Gangguan Bicara di Gedung Wanita Semarang, Sabtu pagi (11/5/1991) silam. Beliau berkata "keterbatasan kemampuan intelek, kesulitan mengikuti pelajaran, banyak disebabkan keterbatasan kemampuan intelek yang sering tidak disadari guru maupun orang tua". dengan demikian sering mengambil jalan yang salah, seperti anak harus mengikuti les privat ke sana ke mari yang berakibat anak makin tertekan dan tujuan pendidikan pun makin sulit dicapai. Justru anak akan melakukan penolakan terhadap sekolah dan orang tua atau bahkan menderita neurosa.

Dra Siti Alfinah, banyak faktor yang menghambat dalam belajar selain yang ada pada diri anak, yakni pada lingkungan rumah tangga orang tua, lingkungan teman dan yang terpenting pula lingkungan sekolah, termasuk pula didalamnya sikap guru dalam membina dan mendidik murid

Katanya, sekolah hampir sama sekali tidak menyadari bahwa proses belajar akan berhasil. Suasana yang menimbulkan kegugupan dan rasa takut harus dihindarkan. kurangilah menilai megatif terhadap anak. janganlah menghukum yang menimbulkan rasa sakit, misalnya : memukul, melempar, dan hukuman yang merugikan anak. karna belum tentu hukuman yang diberikan ke anak akan menjadikannya lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun