hilangnya perlekatan klinis dan destruksi tulang alveolar yang cepat dengan karakteristik khusus yaitu mengenai gigi insisif dan molar pertama dengan gambaran destruksi bilateral simetris. Sedangkan, Periodontitis sebagai manifestasi penyakit sistemik adalah suatu kondisi jika penyakit sistemik menjadi faktor predisposisi utama dari periodontitis, tetapi faktor lokal seperti jumlah plak dan kalkulus di dalam mulut tidak terlihat jelas. jika kerusakan periodontal akibat dari faktor lokal dan diperburuk dengan kondisi sistemik seperti diabetes mellitus atau infeksi HIV, diagnosisnya menjadi periodontitis kronis dengan modifikasi kondisi sistemik (Newman, dkk.,2012).
Adapun macam-macam perawatan hingga perlakukan untuk mencegah penyakit periodontitis salah satunya dengan scaling. Scaling digunakan untuk menghilangkan plak dan kalkulus dari permukaan gigi pasien. Biasanya scaling dilakukan ke dokter gigi minimal 6 bulan sekali guna menghindari adanya penumpukan plak yang merupakan factor utama terjadinya periodontitis. Namun, Fakta menyebutkan bahwa 94,9% masyarakat perkotaan tidak pernah ke dokter gigi dalam setahun terakhir (PGDI,2022) itu artinya hanya sebesar 5,1% saja masyarakat kota yang rutin ke dokter gigi dan belum termasuk masyarakat yang ada di pedesaan. Pemenuhan Nutrisi harian juga merupakan langkah preventif guna mencegah adanya penyakit periodontitis. Nutrisi bisa diperoleh melalui buah, sayuran, hingga protein hewani yang harus diperhatikan dalam pemenuhan nutrisi harian yakni berupa mengonsumsi makanan yang seimbang dan beragam. Adanya pemenuhan konsumsi harian vitamin C yang cukup juga dapat mencegah dan memperlambat perkembangan penyakit Periodontitis.
Perawatan periodontitis bertujuan untuk mencegah perkembangan penyakit lebih lanjut guna mengurangi risiko kehilangan gigi, meminimalkan gejala dan persepsi penyakit, mungkin memulihkan jaringan periodontal yang hilang dan memberikan informasi tentang menjaga periodonsium yang sehat (Filipo, 2017). Namun, jumlah kesadaran akan kesehatan gigi masih rendah dan masih jauh dari yang dibutuhkan untuk mengurangi beban periodontitis yang ada, tingginya biaya yang diperlukan juga menjadi faktor utama dalam kasus ini. Universitas Ailangga fakultas kedokteran Gigi sendiri telah menerapkan beberapa upaya preventif dalam bentuk pengabdian masyarakat guna menekan angka kasus periodontitis di Indonesia. Program BKGN (Bulan Kedokteran Gigi Nasional) yang rutin dilaksanakan oleh civitas akademika FKG Unair setiap tahunya sebagai upaya peduli terhadap kesehatan gigi di Indoneisa. Kegiatan ini meliputi konsul maslaah gigi, pencabutan gigi, scaling, pemeriksaan gigi gratis, perawatan gigi gratis, hingga program edukasi ke sekolahan. Adapun tujuan kegiatan ini agar pemanfaatan nya dapat dirasakan oleh masyarakat sekitar.
DAFTAR PUSTAKA
Ermawati, Tantin. Periodontitis dan Diabetes Melitus. Stomatognatic. J.K.G Unej. 2012; 9(3): 152 -- 154
Carranza, FA. Clinical Periodontology. Edisi ke-9. Philadelphia: WB Saunders. Pp160- 183, 2006; 349-350.
Vos T, Abajobir AA, Abbafati C, Abbas KM, Abate KH, Abd-Allah F, et al. Global, regional, and national incidence, prevalence, and years lived with disability for 328 diseases and injuries for 195 countries, 1990-2016: A systematic analysis for the Global Burden of Disease Study 2016. Lancet. 2017
Filipo G, Dimitra karapetsa, Bettina,dkk. Perawatan periodontitis nonsurgical dan surgical: berapa banyak pilihan untuk satu penyakit 2017: 7;75(1):152-188.
Armitage,  GC.  Periodontal  Diagnoses  And  Classification  Of  Periodontal  Diseases.
Periodontology, 2000; 34: 9- 21.
Elita Susanti, Ananag dkk. Pengetahuan dan perilaku kesehatan gigi dengan periodontitis pada pasien puskesmas kosomalang subang. Journal of Dental Hygiene and therapy vol 2 no.1 tahun 2021.
