Mohon tunggu...
Gresa Grinaldi
Gresa Grinaldi Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat Sejarah dan Pemikir Amatir

Sekedar tempat untuk menitipkan gagasan.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Teguhkan Hati agar Senantiasa Mawas Diri

18 Oktober 2022   22:40 Diperbarui: 18 Oktober 2022   22:43 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.elegantthemes.com

Dewasa ini, dunia bergerak dengan sangat cepat. Hampir segala aspek di dalam kehidupan kita berjalan secara bersamaan. 24 Jam yang kita lalui setiap hari pun seakan tidak terasa "cukup" untuk membenahi kekurangan yang ada. Melakukan aktifitas seperti biasa. Bangun pagi, melanjutkan rutinitas hingga malam hari, sampai akhirnya kita kembali terlelap. 

Lalu di suatu pagi, pernahkan kalian berkaca melihat diri kita sendiri yang kita sebut sebagai "aku"? Sambil sesekali berpikir, bahwa siapa sebenarnya "aku"? apakah ia adalah kita yang tidak sadar kita adalah kita, atau "aku" ialah seseorang yang sedang sadar bahwa ia merupakan suatu yang sadar.

Entahlah, mungkin pertanyaan itu hanya bisa dijawab oleh diri kita sendiri. Tetapi, menurut hemat saya, berkaca adalah suatu hal yang memang kita butuhkan sebagai manusia yang berpikir dan memiliki kesadaran. 

Pemahaman akan siapa diri kita akan membantu kita agar bisa piawai dalam menempatkan diri di segala situasi sosial. Walau terkadang, definisi mengenai siapa diri kita tidak hanya datang dari dalam diri kita saja. Melainkan bisa juga dari orang lain, orang-orang yang ada di sekitar kita misalnya. Bisa teman, keluarga dan sebagainya. 

Alangkah bijaksana, bila kita menerima pandangan-pandangan orang tentang bagaimana mereka melihat diri kita. Entah sebagai siapa kita, atau kita orang yang bagaimana. Pandangan tersebut bisa dijadikan salah satu rujukan untuk bisa mendeteksi sejauh mana kita telah bertindak sebagai diri kita sendiri. Entah itu baik atau buruk. 

Kita harus bisa menerima secara objektif bahwa dunia ini ada tidak hanya dalam satu sudut pandang saja. Walaupun terlalu berlebihan mempertimbangan pandangan orang lain terhadap kita adalah hal yang buruk, tetapi kita harus bisa senantiasa sadar untuk selalu bisa mengevaluasi diri.

Pada akhirnya bagian terbaik menjadi seorang pribadi yang utuh adalah untuk senantiasa sadar. Memahami dan menyadari apa yang terjadi di depan kita. Sambil sesekali mengevaluasi diri agar kita senantiasa berubah ke jalan yang lebih baik. 

Kita takkan pernah tau akan sebijaksana apa kita kedepannya. Tapi yang jelas, jikalau tujuan akhirnya adalah memperoleh kearifan. Kita harus selalu siap untuk menghadapi berbagai ujian. Karena toh, hidup tidak selalu tentang menjadi benar. Lebih dari itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun