Kompasiana - Derby London akan tersaji di pekan 22 Premier League, saat West Ham menjamu Crystal Palace di London Stadium pada Sabtu (18/1/2024) pukul 22.00 WIB.
The Hammers kini merasakan angin perubahan yang positif berhembus ke mereka semenjak kedatangan Graham Potter. Fulham bisa mereka libas 3-2 pada laga debut Potter tengah pekan lalu, dan kini tim London lainnya Crystal Palace menjadi sasaran berikutnya.
Namun tak semudah itu mengalahkan Palace, sebab The Eagles juga sama-sama baru menang 2-0 atas Leicester di matchday sebelumnya.
Persiapan Kedua Tim
Dalam konferensi pers sebelum laga ini, Graham Potter menyebutkan bahwa hari-demi-hari ia manfaatkan untuk semakin mengenal para pemain barunya. Dengan cara ini ia yakin ide sepakbolanya bisa tersalurkan dengan baik di atas lapangan.
"Saya sangat senang dengan skuad ini, dan dengan pendekatan serta sikap para pemain sejak saya berada di sini. Bagi saya, yang penting adalah mengenal mereka lebih baik, dan semakin banyak informasi semakin baik," ujarnya dikutip dari media official West Ham.
"Saya tahu lebih banyak tentang para pemain daripada yang saya ketahui minggu lalu, tetapi proses itu masih berlangsung. Itulah tugasnya, dan sejauh ini saya sangat senang dengan respons terhadap semua yang saya minta."
Berkaca kembali ke laga melawan Fulham, Potter memilih Lucas Paqueta sebagai false-nine di tengah keterbatasan pilihan pada lini serang. Namun meskipun bisa mendapat tiga poin perdana, The Hammers sebenarnya digempur habis-habisan oleh Fulham dengan total 21 tembakan dilepas The Cottagers yang hanya berbuah dua gol melalui Alex Iwobi.
Sedangkan West Ham mampu memungkasi laga dengan kemenangan via gol-gol dari Carles Soler, Tomas Soucek, dan Lucas Paqueta.
Di sisi tim tamu Crystal Palace, manajer Oliver Glasner perlahan mampu membawa anak asuhnya bangkit dari papan bawah. The Eagles tak terkalahkan dalam empat laga terakhir di liga, dengan rincian dua kemenangan dan dua hasil imbang.
Tengah pekan lalu mereka mengalahkan Leicester City 2-0 di King Power Stadium lewat lesakkan Jean-Phillipe Mateta dan Marc Guehi. Konsolidasi permainan Palace kian solid pada pergantian tahun ini dan bisa mengintepretasikan formasi 3-4-2-1 arahan Glasner.
