Kekalahan memalukan diterima Manchester United saat tumbang 0-3 melawan Bournemouth di Old Trafford, Minggu (22/12/2024).Â
Sorot tajam langsung mengarah kepada Ruben Amorin, karena ia ternyata belum bisa memberikan hasil yang memuaskan dalam sembilan laga menukangi Setan Merah. Empat kemenangan, sekali seri, dan empat kekalahan menjadi wajahnya saat ini.
Atas hasil buruk melawan Bournemouth, pria Portugal berusia 39 tahun menanggung beban kekalahan tersebut di pundaknya.
"Adalah tanggung jawab saya untuk melatih mereka," kata Amorim dikutip dari Reuters.
"Tentu saja kami ingin berkembang. Saat ini, semuanya sangat sulit, klub seperti Manchester United kalah 3-0 di kandang sendiri, itu sangat sulit bagi semua orang. Dan tentu saja para penggemar sangat kecewa dan lelah. Anda dapat merasakannya di stadion, dan saya mengerti itu, tetapi kami harus menghadapinya."
Lalu apa yang menjadi kendala Amorim dalam satu bulan masa kepelatihannya di Manchester United? Berikut tiga alasan yang mengemuka.
1. Pertahanan Set-Piece yang Sangat Buruk
Menghadapai set-piece lawan sudah menjadi rahasia umum, adalah kelemahan Manchester United musim ini. Tiga laga terkahir mereka dibobol lawan dengan skema tendangan sudut.
Manchester City membuka skor di Derby Manchester (16/12/2024) setelah mendapatkan sepak pojok. Kevin De Bruyne tidak langsung mengarahkan bola ke depan kotak penalti, namun di kesempatan kedua umpan lanbungnya sukses disundul Josko Gvardiol.
Kemudian di Quarter Final Carabao Cup, sepak pojok Son Heung-min langsung bersarang ke gawang Altay Bayindir sekaligus memperlebar keunggulan Spurs sebelum Jonny Evans mencetak gol pamungkas.
Dan terakhir, sundulan Dean Huijsen memanfaatkan sepak pojok Ryan Christie membuka pesta gol The Cherries di Old Trafford.