Pada tahun 2022, saya berkesempatan melakukan perjalanan pulang-pergi menggunakan KA Argo Bromo Anggrek, kereta api eksekutif yang melayani rute Stasiun Pasar Turi Surabaya menuju Stasiun Gambir Jakarta untuk urusan keluarga. Perjalanan ini memberikan pengalaman yang tak terlupakan. Dengan waktu tempuh sekitar sembilan jam, saya dapat menyaksikan panorama alam yang luar biasa sepanjang jalur rel yang menghubungkan Kota Pahlawan dan Ibukota (saat itu).
Ketika kereta meninggalkan Surabaya sekitar pukul 09.00 pagi, hamparan sawah hijau segera menyambut setelah meninggalkan kaasan Sidoarjo. Deretan petani tampak sibuk di tengah ladang mereka, dan pohon kelapa melambai tertiup angin. Semakin jauh meninggalkan kota, lanskap berubah menjadi deretan perbukitan yang menghijau, diiringi aliran sungai kecil yang jernih.Â
Pada siang hari, di beberapa titik, rel kereta melintasi sungai besar seperti Bengawan Solo, memberikan pemandangan air yang tenang dan memantulkan cahaya matahari yang hangat.
Ketika sore menjelang dan kereta mendekati wilayah Jawa Barat, saya terpukau dengan pemandangan pegunungan yang menjulang tinggi di kejauhan. Lembah-lembah hijau dan hutan-hutan yang masih alami menambah keindahan perjalanan ini. Jalur rel yang berkelok di antara perbukitan membuat perjalanan terasa menakjubkan, seolah-olah kita sedang merasakan perpaduan antara kemajuan teknologi dan keindahan alam.
Pengalaman ini mengobati "kekesalan" saya yang pada tahun 2011 dengan rute dan kelas yang sama, namun terpaksa buru-buru ke Jakarta menggunakan jadwal KA Argo Bromo Anggrek malam. Pada saat itu, saya mendapat tiket dadakan untuk keesokan harinya menonton Indonesia Selection versus LA Galaxy yang masih diperkuat David Beckham.
Tentunya, kali ini saya tidak membahas tentang sepakbola. Perbandingan yang saya ingat di antara pengalaman tahun 2011 dan 2022 tersebut, ada dua yang membekas. Pertama adalah jadwal yang benar-benar tepat waktu tanpa harus menunggu penumpang yang terlambat. Sedari masuk Gate Pasar Turi tahun 2022 lalu, anjuran untuk bersiap-siap terus dikumandangkan oleh pemberi pengumuman, bahwa kereta tetap akan berangkat sesuai jadwal.
Kedua, tentu adalah tingkat kebersihannya. Meski berjarak sebelas tahun, saya merasa kebersihan gerbong dan isinya sangat signifikan. Jika boleh membandingkan dengan moda transportasi antar kota lainnya, saya bisa beri nilai 9 untuk tingkat kenyamanan kelas eksekutif KA Argo Bromo Anggrek kala itu.
Kenyamanan dalam kereta tentu tidak bisa diabaikan. Dengan fasilitas tempat duduk yang ergonomis, sistem pendingin udara yang baik, serta pelayanan makanan dan minuman yang memadai, KA Argo Bromo Anggrek memberikan pengalaman perjalanan yang nyaman dan menyenangkan.
Didiek Hartantyo dan Transformasi PT. KAI
Didiek Hartantyo resmi menjabat sebagai Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) pada 8 Mei 2020, menggantikan Edi Sukmoro. Dengan latar belakang pendidikan ekonomi dan pengalaman profesional yang luas di sektor keuangan, Didiek menghadirkan perspektif baru dalam mengelola perusahaan transportasi terbesar di Indonesia ini. Di bawah kepemimpinannya, PT KAI telah mengalami berbagai perubahan signifikan yang berdampak positif pada layanan dan operasional perusahaan.