UEFA lebih dahulu bergerak memperkarakan kasus ini. Pada tahun 2020 Manchester City dinyatakan terbukti melakukan pelanggaran serius oleh UEFA terkait aturan Financial Fair Play (FFP) pada tahun 2012 dan 2016.
UEFA memberikan hukuman pada City berupa larangan tampil dua tahun di kompetisi Eropa. Namun sanksi tersebut dibatalkan oleh Pengadilan Arbitrase Olahraga Internasional (CAS) setelah para lawyer utusan Citizens menang banding.
Lolos dari jeratan tersebut, kali ini Premier League dengan waktu mengumpulkan data lebih lama (4 tahun), mendakwakan sebanyak 115 pelanggaran finansial yang dilakukan oleh tim Manchester Biru.
Jumlahnya menjadi bengkak, sebab Manchester City juga didakwa tidak bekerja sama (kooperatif) dalam penyelidikan Premier League dan tidak menyerahkan dokumen yang diminta selama lima musim dari 2018/2019 hingga 2022/2023.
Kabar buruk bagi fans City, Everton dan Nottingham Forest yang punya jumlah dakwaan lebih sedikit, tidak pernah lolos dari hukuman di fase putusan. Dua tim ini mencoba jalur banding, namun juga tak menghapus hukuman pengurangan poinnya.
Perkiraan Vonis Menurut Banyak Pihak
Persis seperti perkataan Pep Guardiola, publik akan terbagi menjadi dua bagian. Pertama, dengan ceruk kecil adalah fans Manchester City yang berharap timnya lepas dari semua dakwaan. Kedua dengan ceruk lebih besar, adalah mereka yang menanti apakah panel hakim "berani" untuk menghukum tim sebesar Manchester City.
Hukuman yang diberikan kepada Everton dan Nottingham Forest di mata fans bola, adalah hal lumrah karena mereka relatif bukan klub besar. Pengurangan delapan dan empat poin bagi keduanya, dirasa sudah cukup menyakiti musim mereka yang sebenarnya juga terseok-seok. Beruntung mereka tidak sampai terdegradasi musim lalu.
Pendapat pertama disampaikan pihak Premier League selaku penuntut kasus ini. Salah satu eksekutif Premier League yang meminta namanya dirahasiakan, meemperkirakan bahwa hukuman yang akan diterima Citizens adalah pengurangan hingga 80 poin.
"Pandangan kolektif yang saya dengar adalah bahwa sanksi yang tepat harus berupa pengurangan poin yang sangat besar -- yang kita bicarakan di sini antara 70 dan 80 poin -- sehingga menjamin City satu musim di Championship," kata sumber tersebut kepada The Athletic via bola.com. Â
Jika ini benar terjadi, maka sekalipun Manchester City membabat habis 38 laga musim 2024-2025 dengan kemenangan (114 poin), jumlah itu akan tereduksi menjadi maksimal 34 poin. Masih ada kans City akan selamat dari degradasi, karena musim lalu ambang batas degradasi adalah 26 poin. Tapi apa iya City bisa menang terus setelah mendapatkan vonis ini?
Selain pengurangan poin, ada juga opsi melucuti trofi Manchester City di Premier League yang berhasil mereka dapatkan selama periode kasus (2010-2019), yakni sebanyak tiga trofi. Atau bahkan jika mendapat banyak desakan, bisa seluruhnya 8 trofi selama periode hingga musim kemarin.