Lalu kalau memang tidak masuk kualifikasi secara persaingan internal, mengapa Koeman menyalahkan kepindahannya ke Al-Ittihad?
Karier Steven Bergwijn melejit saat ia memperkuat PSV Eindhoven periode 2015-2020. Di PSV, Bergwijn sukses mempersembahkan tiga trofi Eredivisie dan satu Piala Super Belanda. Lalu pada musim dingin 2020/2021, Jose Mourinho merekrutnya untuk membela Tottenham Hotspur. Disinilah titik balik declining sang winger kiri.Â
Bukan hanya salah Mourinho maupun Bergwijn, manajemen Spurs sendiri terkesan memaksakan transfer ini jika merujuk pernyataan Mou saat menyelamati Bergwijn usai tampil lumayan bagus di laga-laga awal membela Spurs.
"Dia (Steven Bergwijn) pemain yang bagus. Selamat kepada klubku karena pada awalnya dia bukan pilihan pertamaku. Pada akhirnya, itu adalah keputusan yang bagus," katanya pada konferensi media, dilansir Goal.com.
Akhir cerita di Spurs tidak seindah awalannya. Mourinho, Ryan Mason, Antonio Conte, hingga Nuno Espirito Santo semuanya gagal mengintegrasikannya dengan duet Son Heung-min dan Harry Kane. Sesekali Bergwijn bisa mencetak gol, namun perannya tak lebih dari supersub bagi pemain lainnya.
Di musim 2022-2023 akhirnya ia putuskan balik kampung membela Ajax Amsterdam. Membaik baginya? Tidak juga. Sebab Ajax di periode yang sama malah alami penurunan performa skala besar. Jadi, tak ada salahnya ia mengambil jalan memutar ke Saudi Pro League untuk setim dengan Karim Benzema dan N'Golo Kante.
Ronald Koeman Memanggil Giorginio Wijnaldum di EURO 2024
Satu hal menjadi tidak konsisten dari perlakuan Ronald Koeman terhadap Steven Bergwijn, adalah ia memanggil Giorginio Wijnaldum di EURO 2024 lalu. Padahal, mantan pemain andalan Liverpool itu tengah memperkuat klub Saudi Pro League, Al Ettifaq.
Umur Wijnaldum kini memang sudah genap 33 tahun, namun apakah menurut Koeman menjadi boleh, jika seorang pemain berkelana ke Saudi Pro League di usia senja saja?Â
Memperkirakan hal ini, sepertinya Ronald Koeman bermaksud "me-roasting" Steven Bergwijn secara pribadi saja. Tetapi, ia mengambil premis yang mengusik banyak pihak, secara totum pro parte.Â
Cukup ia katakan, bahwa Stveen Bergwijn mengalami penurunan performa sehingga tidak dipanggil. Toh kalau ternyata Bergwijn bersinar di Saudi Pro League, akan jadi senjata makan tuan juga baginya di kemudian hari.
Bintang Saudi Pro League "Gacor" di EURO 2024
Fakta juga menunjukkan bahwa secara fisik dan performa, bintang Saudi Pro League juga masih bisa bersaing dengan pemain klub Eropa lainnya. Cristiano Ronaldo sekalipun tak mencetak gol di EURO 2024, bisa terus fit bermain bagi Timnas Portugal.