"Suatu zaman pasti ada orangnya, orang pasti ada masanya," merupakan sebuah kutipan populer yang menggambarkan bahwa tidak ada yang abadi di dunia ini.Â
Begitu juga dengan Liverpool, usai Jurgen Klopp mengundurkan diri musim lalu setelah hengkangnya Jordan Henderson, Giorginio Wijnaldum, James Milner, Fabinho, Sadio Mane, dan Roberto Firmino. Era lama pasti akan usai, dan digantikan oleh era yang baru.
Di bawah manajer baru Arne Slot, Liverpool memang belum melakukan pembelian resmi di bursa transfer musim panas ini. Sang meneer asal Belanda berkilah, bahwa skuadnya sekarang sudah sangat mumpuni untuk bersaing di level domestik maupun Champions League.
Manajemen pun sepertinya berpikir demikian, dengan tidak terburu-buru mengikat pemain. Ini tercermin pada gagalnya upaya The Reds mendatangkan Martin Zubimendi dari Real Sociedad, yang tidak dilanjutkan dengan tawaran "bar-bar" kepada sang pemain. Mereka move-on.
Akhirnya setelah menimbang, mereka kini menargetkan pemain untuk keperluan jangka panjang. Sisa-sisa era kejayaan Liverpool kala menjadi juara Champions League 18/19 dan Premier League 19/20 meninggalkan nama Alisson, Mohamed Salah, Virgil van Dijk, Trent Alexander-Arnold, dan Andrew Robertson.
Tiga nama terakhir masih bisa dipakai karena relatif muda (TAA dan Robertson) serta penting sebagai leader di masa transisi (van Dijk). Tetapi untuk Alisson dan Mo Salah, Liverpool tidak punya jaminan mereka akan bertahan musim depan.
Usia Alisson memang masih tergolong muda untuk ukuran penjaga gawang, 31 tahun, dan Mo Salah juga berusia 32 tahun, tetapi sedari bursa transfer dibuka mereka terus dikabarkan digoda oleh klub Saudi Pro League untuk boyongan ke sana. Musim depan, bisa saja hal ini terwujud!
Munculnya Nama Mamardashvili dan Chiesa ke Permukaan
Pada pekan terakhir bursa transfer, muncullah dua nama ke permukaan. Giorgi Mamardashvili (23 tahun) dan Federico Chiesa (26 tahun). Secara usia, mereka cocok dijadikan pengganti Alisson dan Mohamed Salah. Sisi positif lainnya, performa mereka telah terbukti di level EURO.
Mamardashvili merupakan bagian integral dari kesuksesan Georgia membuat rekor hingga berkiprah di babak 16 besar EURO 2024 Jerman lalu. Ia bahkan dua kali menjadi Man of the Match di fase grup dengan total membuat 29 penyelamatan dari empat laga yang dijalani!Â
