Toni Elias Falas Kroos resmi menyudahi laga terakhirnya di dunia sepakbola, pada usia 34 tahun. Total ia sudah mainkan 832 pertandingan, dengan gelar major di level klub meliputi 6 Champions League, 5 Piala Super Eropa, 6 Piala Dunia Antarklub, 4 La Liga dan 3 Bundesliga.
Bersama Die Mannschaft, tentu kita tidak bisa lupakan bagaimana kiprahnya mendominasi Piala Dunia 2014 Brasil, sebagai satu-satunya gelar yang dipersembahkan bagi Timnas Jerman.
The Silent Galactico dengan Komentar Tajam
Bermain di Bayern Munchen pada periode 2006-2015, pemain yang lahir di Greifswald, 4 Januari 1990 pernah dipinjamkan satu setengah musim ke Bayer Leverkusen pada 2009-2010.
Dalam masa peminjaman ini, ia menyetujui karena lini tengah Die Roten kala itu sudah paten berdiri Bastian Schweinsteiger bersama jangkar Spanyol Javi Martinez. Hingga akhirnya ia kembali pada 2010 dan mulai mendapatkan tempat utama kendati berstatus wonderkid.
Pada Piala Dunia 2014, tengah dirumorkan (dan memang kejadian), bahwa Bayern Munchen akan merekrut anak ajaib Mario Gotze dari Borussia Dortmund senilai 643 miliar rupiah. Yang menjadi atensi adalah, gaji Gotze yang mencapai 12 Jute Euro permusim, sama dengan legenda klub Frank Ribery.
Toni Kroos merasa bahwa Bayern Munchen kurang mengapresiasi bakat lokal seperti dirinya, Thomas Muller, Jerome Boateng, David Alaba dan Holger Badstuber dari sisi gaji, dibanding rekrutan baru macam Gotze, Manuel Neuer dan Thiago Alcantara.
Maka iapun meminta kenaikan gaji, paling tidak setara dengan Mario Gotze yang usianya lebih muda dua tahun daripadanya. Hasilnya, manajemen Die Roten menolak! Seketika Toni Kroos tersedia di bursa transfer, dan Real Madrid segera menebusnya di bawah harga pasar, 435 miliar rupiah.
The rest is history. Toni Kroos selanjutnya menjadi legenda dan bagian tak terpisahkan Los Galacticos jilid kedua bersama Cristiano Ronaldo, Mesut Ozil, Karim Benzema hingga di penghujung kariernya bersama Vinicius Jr, Jude Bellingham dan Rodrygo Goes.
Dikenal sebagai pribadi yang kalem, Kroos sering dijuluki The Silent Galactico dibanding Galactico lain yang sering meledak-ledak. Sergio Ramos, Cristiano Ronaldo, Casemiro bahkan Luka Modric mungkin akan pasang badan di depan jika mereka tidak puas pada kejadian yang dianggap salah.
Tapi bukannya tidak bisa berkomentar, selain masalah perbandingan gajinya dengan Gotze, saya punya satu ingatan atas komentar tajam Toni Kroos kepada Gabri Veiga.