Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Barnabas Varga, Kerumitan EURO dan Solidaritas Rekan Seprofesi

24 Juni 2024   18:21 Diperbarui: 25 Juni 2024   07:31 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Momen penanganan medis Barnabas Varga, saat laga Hungaria vs Skotlandia, Senin (24/6/24) dinihari WIB. Sumber : www.tribunnews.com

Momen horor terjadi di menit 70' saat Hungaria mendapatkan tendangan bebas di sisi kanan pertahanan Skotlandia. Kapten Dominik Szoboszlai mengangkat bola ke depan gawang, yang langsung disambut tumbukan beberapa pemain kedua tim. Kiper Angus Gunn bereaksi dengan maju meninju bola, bahkan sempat menabrak salah seorang rekannya.

Pada momen itu pula Barnabas Varga berniat menyundul bola, namun ia kalah cepat dengan Gunn, lantas terjatuh dengan posisi tidak wajar di atas rumput. Kepalanya menyentuh tanah terlebih dahulu sebelum tubuh lainnya.

Seketika pemain dari kedua tim tersadar bahwa Varga tengah tak sadarkan diri, dan wasit segera memanggil tim medis untuk memeriksa kondisi Varga.

Semua pemain membentuk lingkaran sembari membentangkan kain, agar penanganan dini ini tidak diabadikan oleh kamera media maupun suporter. Namun terlihat jelas dari wajah pemain kedua tim, terutama Szoboszlai, menunjukkan raut panik dan ngeri.

Sepuluh menit penanganan, tim medis akhirnya membawa tandu untuk langsung mengirim Barnabas Varga ke rumah sakit setempat. Dari foto yang beredar, pada momen ini terlihat Varga masih belum sadarkan diri.

Pernyataan Timnas Hungaria, bahwa striker utama mereka itu alami gegar otak dan patah tulang kepala. Seperti sudah disebut sang pelatih Marco Rossi, kondisi Varga sudah siuman, dan semoga dapat cepat pulih. 

Get well soon, Benjamin Varga!

Mengulas Hipotesa Kylian Mbappe Tentang EURO Lebih Rumit

Kembali membahas pernyataan Kylian Mbappe yang memantik kontroversi seputar lebih rumitnya turnamen EURO dibanding Piala Dunia. Momen EURO 2024 yang tersaji beberapa pekan usai Final UEFA Champions League, masih terasa persaingan ketat dari para pemain kelahiran Eropa.

Kompetisi domestik juga menyisakan beberapa persaingan hingga akhir musim, terutama Liga Inggris. Inilah yang menjadi pendukung hipotesis Mbappe, bahwa para pemain liga-liga top Eropa masih merasakan feel kompetisi ketat di musim lalu. Bahkan jika pun rekan satu tim, masing-masing membawa rivalitas intern tersebut ke gelanggang antarnegara.

Sedangkan jika di Piala Dunia, akan ada momen tertentu terjadi pertarungan jomplang. Misalkan saja di Piala Dunia 2022 Qatar lalu, saat tim-tim kuat Amerika Latin dan Eropa bisa menggilas perwakilan zona lainnya dengan skor telak. Memang sempat terjadi kejutan, seperti saat Argentina kalah 1-2 dari Arab Saudi, tetapi itu tidak memberi kejutan konstan hingga akhir kompetisi.

Hanya Maroko yang bisa menjadi giant killer dengan taklukkan Spanyol serta Portugal di fase gugur. Menurut pandangan subyektif saya, momen Piala Dunia yang merupakan supremasi sepakbola terbesar dunia, lebih mengedepankan faktor non teknis seperti kesiapan mental pemain ditonton milyaran orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun