Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST. Tulisan lain bisa dibaca di https://www.kliksaja.id/author/33343/Greg-Satria

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Pochettino Out! Entah Apa yang Merasukimu, Chelsea?

22 Mei 2024   14:51 Diperbarui: 22 Mei 2024   17:40 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di saat banyak yang berspekulasi tentang masa depan Erik ten Hag dan Manchester United di akhir musim, Chelsea membuat berita menghebohkan usai pengumuman "pisah jalan" dengan Mauricio Pochettino. 

Dikontrak pada awal musim ini, final Carabao Cup, semifinal FA Cup serta peringkat ke-6 Premier League sudah diraih The Blues di bawah arahan Pochettino. Rentetan hasil positif di akhir musim lewat lima kemenangan beruntun menjadi tanda bahwa pelatih asal Argentina sudah mendapat formula tepat untuk arungi musim depan.

Lalu apa yang "merasuki" manajemen Chelsea sehingga bersepakat pisah jalan dengan Pochettino 21 Mei kemarin? Mari kita bahas.

Naik-turun Chelsea di Bawah Pochettino

Menyepakati kontrak berdurasi dua musim pada Juni 2023, Pochettino diharapkan membwa perubahan positif kepada Chelsea. Setelah musim 2022/2023 yang amburadul paska pergantian kepemilikan Roman Abramovich ke Todd Boehly, The Blues harus kembali menjadi kontender di Premier League.

Pochettino dibekali skuad "peninggalan" yang mewah. Dimana transfer Enzo Fernandez, Noni Madueke, Christopher Nkunku dan Malo Gusto bahkan sudah dilakukan sebelum ia menginjakkan kaki di Stamford Bridge.

Pemecahan rekor transfer Premier League atas nama Moises Caicedo (115 juta pounds) juga dilakukan di awal musim. Tetapi masih menjadi pertanyaan di balik siapa yang menghendaki transfer ini. Sebabnya, Declan Rice dikabarkan sudah siap kembali ke London Biru ntuk bereuni dengan Reece James serta Mason Mount.

Satu yang pasti, transfer Cole Palmer adalah keinginan penuh Mauricio Pochettino. Saat tersedia pada transfer listed Manchester City di pekan pertama, Pochettino melakukan segala upaya untuk mendapatkan pemain yang bergelar Young Player of The Season tersebut! Terbukti, Palmer menjadi satu-satunya bintang Chelsea musim ini.

Mengintegrasikan banyak pemain muda (rerata 23 tahun), tentu tidaklah mudah dengan tuntutan prestasi instan. Cetak biru Pochettino memang pernah melakukan ini bersama Southampton dan Spurs, tetapi hasilnya tidak langsung terlihat di musim pertama.

Kemudian datang pula rentetan cedera kepada pemain andalan. Reece James, Ben Chilwell, Christopher Nkunku, Levi Colwill serta Robert Sanchez. Hingga pergantian tahun 2024, Chelsea hanya bisa berkutat di kisaran peringkat 10.

Bahkan banyak yang memprediksi bahwa musim Chelsea akan sama kelam seperti musim lalu (rank 12) setelah sering jadi bulan-bulanan lawan. 

Kelemahan terbesar Chelsea musim ini, setidaknya hingga bulan April 2024, adalah transisi bertahan. Para pemain yang kebanyakan baru setim di musim ini, kurang bisa klik satu sama lain ketika lawan berhasil merebut bola dan melakukan serangan balik. Pada prosesnya, seringkali bek Chelsea harus bertahan sendiri tanpa ada perlindungan pemain tengah.

Namun capaian final Carabao Cup sempat membuat fans Chelsea (termasuk saya), cukup yakin dengan Pochettino. Kaki-kaki goyah Nicolas Jackson dan Mykhailo Mudryk saat menggiring bola, entah kenapa masih bisa ditutup oleh kecemerlangan Cole Palmer dan Connor Gallagher di lini tengah. 

Perlahan namun pasti, Nicolas Jackson dan Cole Palmer bahkan bisa menjadi pasangan emas lewat gol dan assist di antara mereka. Jackson sumbang 17 gol serta 6 assist, sedangkan Palmer menggila lewat konversi 25 gol dan 15 assist di semua kompetisi musim ini.

Kekalahan 0-1 dari Liverpool di Final Carabao Cup (25/2/2024), sama bisa diterimanya dengan kekalahan 0-1 dari Manchester City di Semifinal FA Cup (20/4/2024). Dua tim di atas secara performa memang berada di atas Chelsea, dan di kedua laga itu The Blues menunjukkan perlawanan yang sangat sengit!

Secara total Mauricio Pochettino sudah lakoni 51 laga bersama Chelsea musim ini, dengan 27 di antaranya berhasil dimenangkan. Catatan pribadinya, Chelsea merupakan klub pertama yang hanya ditanganinya semusim. Di Southampton dan PSG, pria 52 tahun ini merasakan setidaknya perjalanan 1,5 musim.

Logo Chelsea di Stadion Stamford Bridge. www.tripadvisor.co.id
Logo Chelsea di Stadion Stamford Bridge. www.tripadvisor.co.id

Lima Laga Fantastis Akhir Musim

Hanya fans "pathetic" saja yang tidak puas dengan performa Chelsea musim ini. Setidaknya itu jika berkaca dalam lima pertandingan terakhir Chelsea di Premier League.

Semua laga tersebut bisa dimenangi Chelsea, yakni 2-0 atas Tottenham Hotspur (3/5/2024), 5-0 atas West Ham (5/5/2024), 3-2 atas Nottingham Forest (11/5/2024), 2-1 atas Brighton (16/5/2024) dan 2-1 atas Bournemouth (19/5/2024).

Perubahan decisive yang dilakukan Pochettino adalah menempatkan Marc Cucurella sebagai inverted-full back. Dalam formasi awal 4-2-3-1, Cucurella yang mengisi fullback kiri akan berubah menjadi gelandang bertahan di saat Chelsea melakukan build-up serangan. 

Sehingga jika bola bisa direbut lawan dan Chelsea mendapat transisi negatif (kelemahan yang saya sebut di atas), tembok di depan lini pertahanan menjadi lebih tebal. Untuk sisi kiri yang ditinggal Cucurella, akan cepat diisi oleh Mudryk maupun Sterling yang punya kecepatan lari sangat tinggi.

Akhirnya Cole Palmer serta Connor Galagher bisa mendominasi lini tengah dengan tenang, dan hadirkan banyak peluang bagi The Blues lewat eksplosivitas mereka. Kabar baik tambahan, kapten Reece James juga sudah mulai bisa bermain usai cedera ACL parah di pertengahan musim.

Berkaca dari musim yang ditutup dengan peringkat ke-6 ini, saya melihat paling tidak hanya dua tambahan pemain untuk meneruskan formasi 4-2-3-1 inverted-fullback tersebut. Satu pemain sebagai pengganti Thiago Silva yang pasti hengkang ke Fluminense, dan satu striker utama sebagai pesaing Nicolas Jackson.

Kembali bermainnya Reece James, serta potensi sembuhnya Ben Chilwell, Levi Colwill, Robert Sanchez, Carney Chukwuemeka dan Romeo Lavia akan menjadi booster di musim depan. Setidaknya itulah yang dipikirkan jika Mauricio Pochettino tetap bertahan. 

Namun ternyata akhirnya tidak seperti itu. Todd Boehly dkk punya rencana lain yang tidak populis.

Kemungkinan Penyebab Pisah Jalan

Kedua belah pihak sudah menyampaikan statement-nya kepada publik Rabu (22/5/2024) WIB. Manajemen Chelsea yang diwakili direktur olahraga Paul Winstanley dan Laurence Stewart, serta co-owner Behdad Eghbali dikabarkan sudah dua hari melakukan perbincangan intensif dengan Pochettiono sebelum kesepakatan pisah jalan.

"Atas nama semua orang di Chelsea, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Mauricio atas jasanya musim ini. Dia akan disambut kembali ke Stamford Bridge kapan saja dan kami mendoakan yang terbaik untuk karier kepelatihannya di masa depan." kata Laurence Stewart dan Paul Winstanley via kompas.com.

Sementara Mauricio Pochettino juga sudah diwawancarai oleh Sky Sports, mendoakan yang terbaik untuk Chelsea ke depannya.

"Terima kasih kepada grup kepemilikan Chelsea dan para Direktur Olahraga atas kesempatan untuk menjadi bagian dari sejarah klub sepak bola ini. Klub sekarang berada di posisi yang tepat untuk terus melangkah maju di Premier League dan Eropa di tahun-tahun mendatang." ujarnya dilansir via kompas.com.

Meski masih sulit diterima, kini berhembus kabar burung bahwa kedua belah pihak tidak akan kesusahan menemukan tambatan barunya. Pochettino dirumorkan akan menjadi suksesor Erik ten Hag di Manchester United, sementara Chelsea sedang berburu pelatih muda seperti Vincent Company, Roberto De Zerbi serta Ruben Amorim.

Satu berita di tubuh Chelsea yang bisa menjadi kemungkinan alasan Pochettino pergi adalah transfer Willian Estevao. Wonderkid Brasil berusia 17 tahun yang juga rekan seklub Endrick di Palmeiras, dikabarkan hampir deal dengan Chelsea dalam waktu dekat ini.

Ini bertolak belakang dengan pernyataan Pochettino sebelumnya, yang mengatakan tidak membutuhkan pemain lagi di posisi yang sudah penuh. Estevao merupakan winger kanan, dimana Chelsea juga mempunyai Cole Palmer, Madueke, Sterling, Mudryk, Chukwuemeka dan Raheem Sterling di posisi tersebut. 

Jadi saya bisa berasumsi, bahwa transfer terebut tidak melibatkan Pochettino!

Inilah yang pada akhirnya bisa dikemukakan, bahwa Chelsea menginginkan pelatih utama di skuadnya untuk musim depan, bukan seorang manajer. Karena keputusan transfer pemain merupakan prerogatif dari manajemen. 

Todd Boehly tampaknya ingin mempertahankan filosofinya mengumpulkan banyak pemain muda berbakat di skuad The Blues, siapapun pelatih atau manajernya.

Akan sukseskah? Hanya waktu yang bisa menjawab.

Salam olahraga 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun