Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST. Tulisan lain bisa dibaca di https://www.kliksaja.id/author/33343/Greg-Satria

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Perfect Quattrick Cole Palmer Benamkan Everton di Stamford Bridge

16 April 2024   09:13 Diperbarui: 16 April 2024   09:48 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memainkan laga akhir matchday 33 Premier League, tuan rumah Chelsea sukses membenamkan Everton 6-0, pada Selasa (16/4/2024) dini hari WIB. Cole Palmer kembali menjadi Man of The Match dengan perfect quattricknya (empat gol), dan kini bersanding bersama Erling Haaland di puncak daftar topskorer. Super Ice Cold Palmer! 

Gol dari Cole Palmer dicetak pada menit 13', 18', 29' dan 64'. Dimana masing-masing dicetak dengan cara yang berbeda, yakni tendangan kaki kiri, sundulan, sepakan kaki kanan, plus sebuah eksekusi penalti. Maka dari itu tersemat julukan perfect quattrick baginya malam ini.

Dua gol lain bagi Chelsea di Stamford Bridge, disumbangkan oleh Nicolas Jackson menit 44' dan gol perdana pemain binaan akademi Alfie Gilchrist menit 90'.

Tiga poin ini sangat berharga bagi The Blues, karena sukses naik ke urutan 9 dengan 47 poin. Tim asuhan Mauricio Pochettino juga baru memainkan 31 laga, berarti ada dua laga tertunda yang bisa dimanfaatkan untuk menyodok lagi ke atas.

Bagi fans Chelsea seperti saya, penampilan The Blues yang bagaikan roller-coaster ini belum bisa memberikan gambaran konsistensi permainan di lapangan meski menang dengan skor telak. 

Satu pertandingan main bagus, setelahnya malah ngedrop dan kehilangan poin melawan tim lemah. Jadi, ekspektasi tidak bisa terlalu muluk, setidaknya finish di tujuh besar sudah bisa dinilai lumayan bagus.

Kembalinya Thiago Silva dan Kepercayaan Penyerang Chelsea

Sebelas pemain pertama dipilih oleh Pochettino, menggambarkan performa teraktual skuad Chelsea. Salut kepadanya, ia tidak memiliki anak emas yang selalu dipaksakan turun. Semua murni karena pertimbangan kinerja di lapangan. Mungkin karena minim pilihan striker, Nico Jackson kerap main meskipun sedang out-of-perform.

Menggunakan formasi 4-2-3-1, Dorde Petrovic jadi pilihan di bawah mistar bersama kuartet pertahanan Malo Gusto, Trevor Chalobah, Thiago Silva dan Marc Cucurella. Enzo Fernandez tengah cedera, jadi Conor Gallagher akan lebih ke bawah menemani Moises Caicedo.

Noni Madueke, Cole Palmer dan Mykhailo Mudryk jadi pilihan gelandang menyerang guna membantu Nico Jackson sebagai striker utama.

Sementara di kubu tim tamu, Sean Dyche harus tetap memompa tim asuhannya usai revisi hukuman pengurangan menjadi 8 poin. Beto menjadi andalan di lini serang, didukung oleh Dwight McNeil, Amadou Onana, James Garner dan Abdoulaye Doucoure. 

Kembali membahas Chelsea, keberadaan Thiago Silva sangat membantu di sisa musim ini. Silva sebelumnya menepi sebulan karena cedera, kemudian setelah kembali ia jarang masuk ke starting line-up. Banyak pihak menilai di usianya yang sudah menginjak 39 tahun, performa Silva sudah habis.

Laga minggu lalu melawan Sheffield, adalah pertama kalinya ia tampil penuh sejak pertengahan bulan Februari. Meski hasilnya kurang baik (2-2), pemain Brasil itu sukses cetak satu gol lewat skema corner kick. Yang terpenting, kehadirannya mampu memberikan opsi pemimpin di lapangan bagi The Blues.

Dua kapten utama Chelsea, yakni Reece James dan Ben Chilwell kerap bermasalah dengan cedera. Connor Gallagher yang diplot menjadi pemimpin berikutnya (karena ia didikan akademi Chelsea), tampil bagus secara individu, namun sulit mengangkat kepercayaan diri tim. 

Maka dari itu sebagai pemain paling senior, kehadiran Thiago Silva bisa memberikan ketenangan pada skuad muda Chelsea. Ia akan memberi semangat jika timnya tertinggal, ataupun mengingatkan untuk fokus jika timnya unggul. 

Kesalahan perekrutan terbesar Todd Boehly adalah tidak menginvestasikan pemain bertipe leader ke tubuh Chelsea.

Poin penting lain yang bisa diambil dari laga ini, adalah semakin meningkatknya kepercayaan diri penyerang Chelsea. Cole Palmer tetap akan menggendong Chelsea di sisa musim, tetapi satu gol Nico Jackson dan kembali performnya Mudryk serta Madueke, memberikan benefit tersendiri.

Pochettino tidak hanya berharap pada Raheem Sterling jika Palmer alami kebuntuan. Mudryk dan Madueke bisa step-up untuk bersaing di posisi winger Chelsea. Acuannya jelas, gol serta assist!

Jalannya Pertandingan

Babak pertama terasa seperi "surga " bagi Chelsea untuk bisa pimpin dengan selisih empat gol. Faktor utamanya bukan hanya The Blues tampil apik, tetapi juga performa Everton yang kelewat "bapuk".

Cole Palmer membuka skor pada menit 13'! Bisa melewati Jarrad Branthwaite di tengah lapangan, Palmer melakukan satu-dua sentuhan dengan Nico Jackson. Umpan Jackson membuat ia mempunyai sudut tembak di luar kotak penalti, dan kirim bola melengkung ke kanan gawang Jordan Pickford.

Aksi Mudryk membantu Palmer cetak gol kedua menit 18'! Pergerakan tanpa bola Mudryk di sisi kiri disambut umpan terobosan Caicedo padanya. Winger Ukraina ini segera melakukan umpan tarik untuk dieksekusi Nico Jackson.

Sayangnya tembakan kaki kiri Jakson masih bisa diantisipasi oleh Pickford. Namun bola muntah langsung disambar sundulan kepala Palmer yang melakukan coming-from-behind. 

Gol ketiga Cole Palmer menit 29', murni buah kesalahan Jordan Pickford. Kiper Timnas Inggris tersebut terlalu bersiko dalam mengirim umpan kepada Amoadou Onana. Bola berhasil diserobot Palmer, yang dengan sekali eksekusi via kaki kanannya mampu kirimkan bola lob melewati Pickford dimana sudah terlanjur maju.

Perfect Hattrick, Extraordinary! Sebab pemain berusia 21 tahun ini sudah cetak gol dengan tiga bagian tubuhnya. Kaki kiri, sundulan kepala dan kaki kanan.

Nico Jackson menambah derita babak pertama Everton dengan golnya menit 44'. Menerima crossing Cucurella gunakan kaki kirinya, striker Senegal tersebut melakukan tembakan memutar yang apik. Bola sebenarnya cukup lemah, tetapi sukses mengarah ke pojok kanan bawah gawang The Toffees.

Di babak kedua, Palmer melengkapi quattrick-nya via eksekusi penalti menit 64'. Penalti terjadi setelah Noni Madueke disikut keras oleh James Tarkowski kala lakukan peneterasi di kotak penalti. Sempat ada keributan untuk siapa yang ambil penalti ini antara Palmer, Madueke dan Nico Jackson.

Dengan tingkat akurasi penalti 100 persen, plus ia yang sudah menggendong Chelsea sejauh ini, Palmer layak mempertahankan ego tersebut. Ia harus stand-out untuk menjadi bintang Chelsea, sekarang!

Tembakannya akhirnya mulus mengecoh Jordan Pickford. Quattrick pertamanya sepanjang karier dan gol ke-20 di Premier League musim ini. Bravo Cold Palmer!

Pemain orbitan akademi, Alfie Gilchrist menjadi penutup sempurna laga ini dengan golnya di menit 90'! Sepakan menyilang Ben Chilwell masih bisa ditepis oleh Pickford. Bola liar segera dikontrol oleh Gilchrist, kemudian kirimkan sepakan keras yang tidak dapat dihalau oleh kiper Everton tersebut.

What's next, Chelsea?

Kemenangan ini tentu disambut gembira oleh Mauricio Pochettino. Manajer asal Argentina selepas laga menyatakan senang dengan performa tim, meski mengkritisi "huru-hara" perebutan penalti untuk gol kelima Chelsea. Baginya jelas, Cole Palmer adalah penendang utama Chelsea dan tidak perlu situasi kekanak-kanakan tersebut terjadi. 

Selanjutnya, Chelsea akan menjalani laga super berat. Semifinal FA Cup melawan Manchester City di Wembley, Sabtu 20 April 2024. Terundi melawan City merupakan kerugian bagi Chelsea, karena mereka adalah sang petahana kompetisi ini.

Namun Chelsea tidak perlu merasa inferior, musim ini The Blues dua kali berhasil imbangi Citizen dengan laga-laga seru yang tersaji. Pochettino sepertinya sudah tahu kelemahan City, plus City harus hadapi jadwal berat minggu ini.

Manchester City akan melakoni laga hidup mati leg kedua perempatfinal UCL melawan Real Madrid, 18 April di Etihad, sebelum laga semifinal tersebut. Keuntungan waktu istirahat, hatus dimanfaatkan betul oleh skuad The Blues. 

Mereka sudah cukup bagus untuk menjadi finalis Carabao Cup, dan jika bisa menapaki Final FA Cup, Pochettino tidak bisa dicap gagal musim ini. Perlu kesatuan pemain-pemain muda Chelsea untuk mendukung Sang Manajer agar lepas dari isu pemecatan akhir musim nanti.

Mampukah Chelsea menembus Final FA dan terus memperbaiki posisi di liga? Sebagai fans, tentu saya berharap. Tetapi jika obyektif menilai performa mereka, saya juga tidak bisa menuntut. Let it flow!

Salam Olahraga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun