Bulan yang penuh berkat dan pengampunan akhirnya tiba juga. Sebulan lebih kedepan, umat Muslim akan menunaikan ibadah puasa untuk menyambut hari Raya Ramadan. Tak terkecuali para pemain sepakbola Muslim profesional, yang juga tetap menjalankan ibadah ini di tengah rutinitasnya berlatih dan bertanding.
Bulan Maret dan April justru menjadi salah satu bulan yang cukup padat pada agenda sepakbola dunia tahun ini. Namun FIFA sepertinya sudah melakukan langkah antisipasi, dengan memberikan jeda berupa International Match di tanggal 18-26 Maret 2024. Hanya para pemain yang dipanggil timnasnya saja yang masih harus berlaga di jadwal bela negara tersebut.
Pemain-pemain Muslim yang tidak dipanggil mungkin bisa memanfaatkan waktu ini untuk memperbanyak ibadahnya di rumah. Tetapi ini hanya berlaku untuk pemain liga-liga elit saja ya... Liga-liga kelas dua dan kelas amatir tidak ikut kalender FIFA Matchday, jadi tetap harus memainkan laganya di periode minggu ketiga dan keempat bulan ini.
Akan selalu menjadi concern bagi banyak pihak, bagaimana para pemain sepakbola Muslim ini tetap bisa menjalankan ibadahnya. Terutama, ada beberapa laga yang digelar di jam-jam sebelum buka puasa, ataupun berbarengan dengan waktu buka puasa.
Tentu di liga negara yang mayoritas penduduknya memeluk agama Islam seperti Indonesia dan Turki, penyesuaian jadwal akan dilakukan. Laga-laga akan digeser lebih malam, usai para pemain berbuka puasa.
Namun di liga-liga elit Eropa seperti Premier League, Serie A, La Liga, Bundesliga, dan Ligue 1, pertandingan tetap dilaksanakan di jam-jam seperti biasanya berkenaan dengan jadwal tayang. Ini berarti para pemain sepakbola Muslim yang harus beradaptasi dengan kondisi tubuhnya.
Lalu bagaimana mereka menjaga kebugaran tubuhnya di tengah masa puasa? Apa juga bentuk toleransi dunia sepakbola dalam menghargai ibadah para pemain Muslim? Serta bagaimana tanggapan pemain-pemain tersebut tentang bertanding di bulan Ramadhan? Mari kita bahas satu per satu.
Hal-hal Yang Harus Dijaga Para Pemain Selama Berpuasa
FIFPRO, organisasi yang membawahi seluruh pemain sepakbola profesional, pada 10 Maret 2024 lalu merilis tiga elemen inti untuk diperhatikan para pemain yang berpuasa. Berbicara sebagai Chief Medical Officer FIFPRO, Prof Dr Vincent Gouttebarge yang juga bermain sepakbola selama 14 musim telah memberikan analisanya untuk pemain yang tetap bermain di bulan Ramadan.