Di saat Juventus dan AC Milan memperoleh hasil imbang, Inter Milan tahu benar caranya memanfaatkan peluang untuk jauhi kedua pesaingnya tersebut. Bermain di Artemio Franchi pada lanjutan giornata ke-22 Serie A, Inter Milan menang tipis 1-0 atas Fiorentina. Bermain di bawah tekanan tuan rumah, plus menderita sebuah penalti, La Beneamata sukses bawa pulang 3 poin lewat gol tunggal Lautaro Martinez di awal laga.
Simone Inzaghi menurunkan formasi andalah 3-5-2, kali ini Stefan de Vrij menempati pusat pertahanan menggantikan Francesco Acerbi. Davide Frattesi dan Kristjan Asllani dipilih menemani Mkhitaryan di lini tengah, sementara Lautaro Martinez dan Marcus Thuram berduet di lini serang.
Menguasai jalannya awal babak, Lautaro Martinez berhasil bobol gawang Terracciano di menit ke-14'. Sepakan pojok Asllani ke tiang dekat mampu dibelokkan oleh Lautaro lewat tandukannya. Ini merupakan gol ke-19 nya di Serie A musim ini, dari 19 pertandingan! Namanya otomatis memimpin capocannonieri atau pencetak gol terbanyak Serie A, dan bahkan di liga-liga top Eropa lainnya.
Dua peluang sempat didapatkan masing-masing tim di sisa babak pertama. Sepakan Davide Frattesi memanfaatkan bola pantul dai Marcus Thuram masih mampu diamankan oleh Terracciano, sementara tendangan volly Jack Bonaventura dari dalam kotak penalti juga bisa diselamatkan Yann Sommer dengan gemilang.
Di babak kedua, kiper Timnas Swiss ini mampu menjadi protagonis La Beneamata untuk tetap pertahankan kedudukan. Pertama adalah ia menangkap bola tembakan M'Bala Nzola dari jarak dekat. Dengan dibantu oleh sliding tackle Alessandro Bastoni, aksi memutar yang dilanjutkan tembakan kaki kiri Nzola membentur kaki bek Italia tersebut. Bola menjadi lebih mudah untuk dijinakkan oleh Sommer.
Beberapa menit berselang ada umpan lambung yang mengarah ke kotak penalti Inter. Sommer maju dan meninju bola dari perebutannya dengan Nzola, namun kemudian striker Angola yang menolak panggilan timnas di AFCON 2023 itu terjatuh memegangi kepalanya. Para pemain Fiorentina otomatis mengerubungi wasit Gianluca Aureliano. Setelah meninjau monitor VAR, Aureliano menunjuk titik putih karena pukulan Sommer mengenai telak wajah M'Bala Nzola.
Penalti diambil oleh Nico Gonzalez di menit ke-75'. Mengambil gaya meloncat seperti Jorginho, tembakan kaki kiri Nico ternyata mudah ditebak oleh Sommer yang sigap jatuhkan diri ke arah kanan. Terlihat raut penyesalan dari Nico Gonzalez atak kegagalannya menyelesaikan penalti ini. Sommer pun akhirnya bisa menambah catatan clean-sheetnya, yang di awal musim dihanjar rekor sebagai yang terbaik di Eropa.
Simone Inzaghi seusai laga sangat mensyukuri kemenangan ini. Selain bisa memantapkan posisi pimpinan klasemen dengan unggul 1 poin atas Juventus, ia juga sukses merotasi Calhanoglu dan Barrella yang absen karena skorsing kartu kuning. Pujian ia sampaikan secara khusus pada Kristjan Asllani.
"Semua pertandingan sulit, terutama di Florence melawan tim hebat seperti Fiorentina. Ini adalah momen yang sangat penting di musim ini. Jelas, setelah unggul, kami memiliki banyak peluang di mana kami seharusnya bisa melakukan yang lebih baik.Asllani tampil luar biasa, namun saya tidak meragukannya. Saya tidak yakin apakah dia akan membutuhkan satu tahun lagi untuk berkembang, tetapi dia 100 persen bagian dari skuat dan selalu berlatih dengan baik." ucapnya dikutip dari bola.net.
Setelah setengah musim berjalan, angka di lapangan berbicara bahwa Lautaro MArtinez merupakan calon kuat peraih Ballon d'Or musim depan. Ia sudah berhasil persembahkan Supercoppa di Riyadh awal bulan ini. Apabila Inter Milan berhasil pertahankan posisi di Serie A, dan menapaki laga akhir Champions League seperti musim lalu, tentu namanya akan masuk dalam tiga nominasi pemain terbaik musim ini. Total ia sudah bukukan 22 gol dan 5 assist di semua ajang, hingga saat ini.