Mempunyai peluang sangat kecil seusai Suriah, Palestina dan Yordania menjadi 3 dari 4 tim peringkat ketiga terbaik, Timnas Indonesia masih dinaungi Dewi Fortuna untuk lolos ke babak 16 besar. Mujizat itu datang dari partai terakhir Grup F, dan ia bernama Kirgiztan. Negara Asia Tengah dengan populasi sekitar 6,7 juta jiwa ini secara dramatis berhasil menahan imbang Oman 1-1 di Abdullah Bin Khalifa Stadium, Kamis (25/1) malam WIB.Â
Oman yang mempunyai 1 poin di tangan sebelum laga ini, unggul cepat di menit ke-8' lewat gol Muhsen Al-Ghassani. Gelombang serangan terus dilancarkan tim besutan Branko Ivankovic namun belum bisa menambah gol hingga berakhirnya babak pertama.Â
Petaka bagi Oman terjadi di babak kedua, tepatnya di menit ke-80, striker Kirgiztan Joel Kojo mampu getarkan gawang Al-Mukhaini. Hingga berakhirnya laga, total 17 tembakan dari Oman hanya bisa raih 1 gol di babak pertama tadi. Hasil imbang yang merupakan poin pertama bagi Kirgiztan setelah tumbang melawan Arab Saudi dan Thailand di dua matchday sebelumnya.
Tentu saja seluruh masyarakat Indonesia menyambut gembira hasil ini, yang berarti menahan Oman di peringkat ketiga dengan 2 poin. Timnas Indonesia yang meraih 3 poin hasil kalahkan Vietnam di matchday ke-2 lalu, praktis menjadi tim ke empat yang mengisi slot peringkat ketiga terbaik yang lolos ke fase gugur. Doa Sandy Walsh yang berharap gol perdananya mampu antarkan Indonesia lolos ke fase gugur pun terkabulkan.
Lawan yang dihadapi tentu di atas kertas jauh lebih rumit dengan status peringkat terendah 3 terbaik ini, yakni Australia. Sebagai juara Grup B, Australia berhasil meraih poin penuh saat menghadapi Suriah dan India, serta menutup fase grup lewat hasil imbang 1-1 melawan Uzbekistan. Tim asuhan Graham Arnold ini menunjukkan angka yang tidak terlalu baik dalam menyerang, dengan hanya cetak 4 gol dalam 3 laga. Sementara gawang mereka hanya berhasil di bobol sekali oleh Uzbekistan di laga pamungkas Grup B.
Statistik Timnas Indonesia dalam mencetak gol juga tidak terlalu buruk, dengan berhasil cetak masing-masing 1 gol dalam 3 laga. Hanya saja pertahanan Jordi Amat dkk cukup lemah dengan gawang Ernando Ari sudah kebobolan sebanyak 6 gol.
Melawan Australia tentu merupakan tantangan yang berbeda lagi dibandingkan gaya bermain lawan-lawan Timnas di fase Grup. Australia lebih bermain dengan taktis dan keunggulan fisik seperti pemain-pemain Eropa, which is ini sedikit menguntungkan Indonesia dari sisi teknis. Timnas kini dihuni pemain-pemain yang sudah terbiasa menghadapi pemain-pemain Eropa seperti Jordi Amat, Sandy Walsh, Justin Hubner, dan Elkan Baggott. Bahkan jika dibutuhkan, Shayne Pattynama bisa saja nanti dimainkan untuk menandingi kemampuan fisik dari Tim Kangguru.
Keunggulan Timnas Indonesia praktis dari sisi kecepatan pemain sayapnya. Yakob Sayuri yang tampil off di laga melawan Jepang, akan dituntut lebih baik lagi, atau menunjukkan performa sama seperti melawan Irak dan Vietnam. Satu nama yang mungkin bisa jadi pertimbangan Coach Shin Tae-yong adalah Witan Sulaeman. Keberadaannya di lapangan bersama Elkan Baggott di seperempat terakhir laga melawan Jepang, cukup merepotkan Wataru Endo dkk. Ditambah Egy Maulana Vikri yang nampak cedera usai diinjak Takumi Minamino, akan membuka ruang bagi Witan menjadi starter di laga nanti.
Laga Australia melawan Timnas Indonesia akan dilaksanakan pada Minggu (28/1) jam 18.30 WIB, bertempat di Jasim Bin Hamad Stadium.
Ayo semangat lagi Timnas! Keberuntungan tidak datang dua kali, manfaatkan kesempatan ini untuk Garuda semakin tinggi mengudara!!