Usai menutup buku kenangan bersama Jose Mourinho, skuad AS Roma kini ingin membuka lembaran baru lewat asuhan legendanya, Daniele De Rossi. Eks kapten Giallorossi itu dikontrak sebagai manajer interim selama 6 bulan, dan ia berharap dapat membuktikan kapastiatasnya melatih sebelum layak diberikan kontrak panjang. Laga debutnya akan dilakukan Minggu (21/1) dini hari pada jam 00.00 WIB dengan memimpin AS Roma melawan Hellas Verona.
Sebelum melatih AS Roma, De Rossi mempunyai rekam jejak menjadi salah satu staf pelatih Roberto Mancini di Timnas Italia, sebelum akhirnya mendapatkan kesempatan perdana melatih bersama SPAL di Serie B pada Oktober 2022. Sayangnya, disana ia hanya mampu tuntaskan 17 laga saja dengan rataan poin 0.88 per pertandingan. Perpisahan dengan SPAL terjadi pada Februari 2023, jadi sudah hampir setahun ia tidak menangani sebuah klub.
Penunjukan Daniele De Rossi selama 6 bulan oleh Dan Friedkin serta Ryan Friedkin (Pemilik AS Roma) memang dirasa masuk akal. De Rossi sendiri memahaminya, dan ia senang karena tidak diperlakukan istimewa sebagai legenda klub. Target masuk empat besar dicanangkannya, karena ia tahu Il Lupi mempunyai skuad yang sangat tangguh.
"Target kami? Saya akan senang jika di akhir musim kami berada di antara 4 besar klasemen. Ini bukan tujuan yang mudah tapi mungkin saja terjadi. Saya harus mencoba memulai dari awal untuk memahami apa yang tidak berhasil saat ini. Keputusan saya untuk kembali? Anda tidak bisa menolak Roma. Satu-satunya alasan mengapa saya mengatakan tidak adalah jika saya berurusan dengan tim yang medioker dan menurut saya hal itu tidak terjadi di sini."
"Kontrak 6 bulan saya? Dan dan Ryan (Friedkin) sangat jelas tentang durasi kontrak. Saya langsung menerimanya, saya katakan bahwa saya akan menandatangani jumlah yang mereka pilih. Kontraknya berdurasi enam bulan, saya hanya meminta mereka memperlakukan saya seperti seorang pelatih dan bukan legenda klub. Saya ingin diperlakukan secara adil dan saya akan berjuang sampai mati untuk tetap di sini di akhir musim. Saya ingin mendapatkan tempat saya di lapangan." ujarnya kepada pers jelang laga melawan Verona, dikutip dari romapress.
AS Roma berbekal hasil negatif dalam 3 pertandingan Serie A terakhir bersama Mourinho dengan sekali imbang dan dua kali kalah. Plus, mereka juga disingkirkan rival sekota, Lazio, pada perempatfinal Coppa Italia (11/1). Di laga itu sebenarnya AS Roma tampil menguasai, tetapi sebuah pelanggaran kecil Dean Huijsen pada Taty Castellanos harus dihukum penalti yang diselesaikan dengan baik oleh Mattia Zaccagni.
Dan pertandingan yang menjadi akhir dari era Mourinho adalah kekalahan 1-3 di San Siro atas AC Milan pada Senin (15/1) lalu. Gol-gol dari Yacine Adli, Giroud dan Theo Hernandez hanya bisa diperkecil lewat penalti Leandro Paredes di babak kedua. Meski Giallorossi unggul penguasaan bola, pemain Rossoneri tampil lebih tajam di kandangnya sendiri.
Sementara membahas tentang Hellas Verona, skuad asuhan Marco Baroni mampi mengalahkan Empoli pada laga sebelumnya, Minggu (14/1). Ini merupakan kemenangan kedua mereka dalam 5 laga terakhir di liga, meski masih belum membuat mereka beranjak dari peringkat ke-18. Kerugian yang didapatkan dari laga itu adalah kartu merah Ondrej Duda yang membuat sang gelandang harus absen melawan AS Roma.
Marco Baroni juga baru saja kehilangan pemain andalan di lini tengah lainnya, yakni Cyril Ngonge yang rampung ditransfer Napoli seharga 312 milyar rupiah. Kepergian Ngonge sudah didahului oleh duo bek muda Isak Hien (Atalanta) dan Filippo Terracciano (AC Milan). Kabarnya bek kiri Josh Doig juga akan segera selesaikan kepindahan ke Sassuolo dalam waktu dekat. Gelombang transfer ini lebih terasa seperti penyelamatan finansial klub daripada keputusan teknis.
"Kami sadar dia menarik perhatian di pasar, tapi kami juga tahu bahwa Klub akan melakukan segalanya untuk mempertahankannya kecuali kondisinya sulit untuk diabaikan. Kondisi ini telah muncul, jadi kami kehilangan pemain yang telah memberikan banyak hal, namun sekarang saya harus fokus pada pemain yang bisa bekerja sama dengan saya. Penting bagi kami untuk tetap lebih bersatu saat bertandang ke Olimpico. Kita kehilangan potensi dari segi teknis dan performa, tapi bukan dari segi kesatuan tim, ini harus kita pertahankan. Yang saya sampaikan kepada anak-anak adalah mereka harus menjaga persatuan dan kekompakan kita." ujar sang allenatore menjelaskan kondisi timnya jelang laga, dikutip pula dari romapress.
