Setelah minggu lalu warga Arab Saudi dihibur oleh gelaran Supercopa Spanyol, sekarang giliran Liga Italia melaksanakan hajatnya disana dalam tajuk Supercoppa Italia. Dini hari tadi Napoli terlah berhasil memastikan satu tiket ke babak final setelah taklukkan Fiorentina 3-0. Kini giliran dua tim peringkat teratas Serie A musim lalu, Inter Milan dan Lazio akan bertemu di Semifinal Supercoppa, yang akan dihelat di KSU Stadium milik klub Al Nassr, Sabtu (20/1) jam 02.00 WIB.
Simone Inzaghi, allenatore Inter yang juga eks-pelatih Lazio, jelang laga ini mengatakan bahwa Supercoppa Italia adalah target yang sudah dicanangkan timnya sejak awal musim. Mempertahankan trofi ini akan memberikan kepercayaan diri mengejar gelar-gelar lainnya sisa musim. Pria Italia yang menyabet peringkat ke-2 Pelatih Terbaik FIFA 2023 juga tak mengelak, bahwa akan ada aroma nostalgia di laga nanti.
"Ini bukan pertandingan biasa bagi saya. Lazio adalah tim yang menjadikan saya seorang pria dewasa. Mereka menyulitkan kami pada bulan Desember dan telah meraih banyak kemenangan akhir-akhir ini. Format kompetisi kali ini berbeda, kami harus melakukannya fokus pada semifinal, dan kami juga bersiap untuk kemungkinan adu penalti. Supercoppa adalah tujuan pertama kami musim ini. Kami telah memenanginya dalam dua tahun terakhir dan ingin melakukannya lagi. Tim lain yang terlibat juga ingin melakukan hal yang sama." katanya dikutip dari situs resmi klub Inter Milan.
Sebagai pemuncak sementara Serie A, Nerazzuri mempunyai bekal dua kemenangan di awal tahun. Mereka berhasil taklukkan Verona 2-1 di Milan (6/1), sementara Minggu (14/1) lalu mereka bisa hempaskan Monza 5-1. Melawan Monza, Hakan Calhanoglu dan Lautaro sama-sama cetak dua gol, sementara Marcus Thuram melengkapinya di akhir laga. Meski selalu menang, catatan dari dua laga ini menunjukkan pertahanan Inter mulai rentan karena selalu berhasil dibobol lawan. Sebelumnya, jala Yann Sommer sangat jarang kemasukan, bahkan ia mendapatkan rekor kiper dengan clean sheet terbanyak di liga Eropa pada tengah musim ini.
Sementara beralih ke Lazio, Maurizio Sarri tampaknya ingin memberikan beban tambahan ke Inter dengan menyebut peluang menang timnya sangatlah kecil.Â
"Kami akan menghadapinya, tapi mungkin tidak banyak (peluang). Saya sudah mengatakan pendapat saya tentang kompetisi ini. Kami termotivasi, kami menjalani pertandingan tersulit melawan salah satu tim terbaik di Eropa. Kami memiliki peluang 25-30% (tapi) kami harus ambisius. Setiap trofi memberikan kepuasan bagi klub, grup, dan staf. Kami tidak boleh melakukan kesalahan, meski itu adalah bagian dari permainan, namun reputasi Inter menjelaskan mereka akan membuat lebih sedikit kesalahan." ujar Sarri jelang laga dikutip dari FootballItalia.
Pernyataan ini nampak cukup merendah, karena pada kenyataannya sejak kalah 0-2 dari Inter di Olimpico (18/12) Lazio torehkan 5 kemenangan beruntun. Ini termasuk menyingkirkan AS Roma di ajang Coppa Italia dan mereka menyegel tempat di semifinal melawan Juventus. Peringkat mereka di Seria A pun ikut terkatrol dengan kini duduki urutan ke-6.
Membahas pertemuan Lazio dan Inter yang berakhir 0-2 di Olimpico, sebenarnya laga berjalan cukup seimbang. Lautaro Martinez dan Marcus Thuram menjadi pembedanya meski kedua tim sama-sama cetak 4 tembakan ke gawang sepanjang laga. Kartu merah yang diterima Manuel Lazzari juga semakin menyulitkan Biancoceleste untuk mengejar kedudukan.
Hasil tersebut menghentikan rekor kemenangan Lazio di kandang atas Inter Milan sejak 3 musim lalu. Ya, dalam musim 2021/2022 dan 2022-2023 Lazio selalu menang di Olimpico meski mereka juga selalu kalah di Guiseppe Meazza. Patut ditunggu di tempat netral ini (Saudi) apakah Lazio bisa berbicara banyak, membalik perkataan dari manajernya sendiri.
Juan Cuadrado dipastikan absen hingga akhir musim, menjadi satu0satunya pemain Inter yang absen di laga ini. Meski duet Alexis dan Arnautovic kerap dimainkan di laga Coppa Italia, tampaknya Inzaghi masih akan mempercayakan lini depannya pada Lautaro dan Thuram yang punya catatan bagus melawan Lazio. Rotasi memungkinkan Frattesi atau Carlos Augusto dimainkan.