Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST. Tulisan lain bisa dibaca di https://www.kliksaja.id/author/33343/Greg-Satria

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Jelang Lazio vs Lecce: Second Wind Pasukan Sarri Siap Hentikan Rekor Buruk Lawan Lecce

14 Januari 2024   10:52 Diperbarui: 14 Januari 2024   12:19 2277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Runner up Serie A musim lalu, SS Lazio, seakan mendapatkan second-wind (angin kedua) di pergantian tahun. Performa buruk di paruh awal musim mendadak berubah seiring 4 kemenangan beruntun, 3 di Serie A dan terakhir adalah kemenangan 1-0 dalam derby Roma yang tersaji di perempatfinal Coppa Italia. Skuad masih sama saja, pemain inti juga bergantian cedera, lalu apa yang bisa membuat Lazio perkasa akhir-akhir ini? Jawabannya adalah konsistensi Sarri-ball.

Penggemar Chelsea pernah dibuat geram dengan pemaksaan Sarri-ball, dimana bola harus dialirkan secara pendek baik mulai kiper hingga ke kaki penyerang tim. 

Kesalahan-kesalahan kerap dilakukan oleh pemain yang memang basic-nya bukan ball-playing, tetapi Sarri tetaplah Sarri. Ia tidak bergeming untuk merubah kebiasaan mainnya yang akan bedampak baik bagi para pemain. 

Bagaimana maksudnya? Mungkin di awal musim ini ada pemain Lazio masih adaptasi terhadap gaya main, seperti Nicolo Rovella dan Guendouzi, tetapi belakangan mereka bisa tune-in dengan muka-muka lama. Dengan seringnya bola berada di kaki pemain, maka ia akan menjadi terlibat dalam permainan. Potensi pemain akan terbuka dengan sendirinya di lapangan.

Inilah yang membuat Sarri bisa munculkan banyak nama protagonis di Lazio, meski skuadnya relatif medioker. Laga lawan AS Roma, Kamis (11/1) lalu adalah contohnya. Skuad asuhan Jose Mourinho dihuni nama-nama yang di atas kertas lebih baik, ada Lukaku, Dybala, Paredes dan Gianluca Mancini. Tetapi di atas lapangan, pemain-pemain Lazio tampak lebih terlibat di dalam tim. Semua mempunyai peran yang jelas. 

Guendouzi yang dicap "gagal" berkembang di Arsenal, mampu menjadi jenderal saingi Paredes dan Cristante sekalipun. Mattia Zaccagni, yang sinarnya mulai nampak musim lalu, bisa tampil bak "Eden Hazard" di sisi kiri penyerangan Lazio. Gerakannya selalu berbahaya. Pada akhirnya, nama Taty Castellanos bisa mengobok-obok lini pertahanan Roma dengan fisiknya, membuat ia dilanggar Dean Huijsen untuk penalti yang jadi satu-satunya gol pada laga tersebut.

Kembali berlaga di Serie A dalam upaya mereka merangkak ke papan atas, Lazio akan mendapat tantangan dari Lecce yang kini berada di peringkat ke-13. Laga Lazio versus Lecce akan kick off di Olimpico, pada Minggu (14/1) jam 18.30 WIB. Pertemuan pertama kedua tim musim ini dimenangkan Lecce 2-1 di Via del Mare. Jadi sekalipun Lazio sedang di atas angin, mereka tetap harus mewaspadai Giallorossi. Rekor pertemuan dalam 4 laga terakhir, 3 dimenangi oleh Lecce, sementara 1 laga berakhir seri. Lazio harus segera putus catatan buruk tersebut!

Skuad Lecce asuhan Roberto D'Aversa sedang dalam periode kurang oke. Mereka terima 2 kekalahan dan sekali seri di tiga laga terakhirnya. Minggu (7/1) lalu, mereka diimbangi Cagliari 1-1 di Via del Mare. Gol dari Valentin Gendrey tak kuasa dipertahankan Federico Baschirotto dkk, hingga akhirnya disamanan Gaetano Oristanio di babak kedua.

Menyambut laga nanti, Maurizio Sarri mendapat kabar Ciro Immobile masih belum usai jalani masa recovery, sehingga mungkin hanya akan ada di bench, memberi ruang pada Taty Castellanos lagi untuk beraksi. Ivan Provedel akan dipilih lagi menjadi kiper utama setelah ia diistirahatkan untuk ajang Coppa Italia. Nicolo Rovella yang baru turun di babak kedua, akan mendapatkan menit main sejak awal bersama Guendouzi. Luis Alberto bisa melakukan comeback nya, setelah ia sudah masuk bench di laga tersebut.

Lecce masih akan mengandalkan dua tower Baschirotto dan Pongracic sebagai palang pintu pertahanan. Di lini serang, ada pemain-pemain cepat seperti Strefezza dan Remi Oudin yang siap menguji Alessio Romagnoli dan Patric di pertahanan Lazio. Nikola Krstovic akan lebih dipercaya D'Aversa dibanding Roberto Piccoli, meski sang penyerang muda Italia kerap tampil baik sebagai supersub. Nicola Sansone masih cedera, sementara Lameck Banda sedang dipanggil Timnas Zambia untuk AFCON 2023.

Perkiraan Formasi :

Lazio (Rank 8) 4-3-3 : Provedel; Lazzari, Romagnoli, Patric, Hysaj; Guendouzi, Rovella, Alberto; Anderson, Castellanos, Zaccagni
Pelatih : Maurizio Sarri

Lecce (Rank 13) 4-3-3 : Falcone; Gendrey, Baschirotto, Pongracic, Gallo; Gonzalez, Ramadani, Kaba; Oudin, Krstovic, Strefezza
Pelatih : Roberto D'Aversa

*Berikut penulis sertakan artikel Wonderkid Series yang akan selalu di update

1. Wajah Masa Depan PSG dan Timnas Prancis itu Bernama Warren Zaire-Emery

2. Roony Bardghji, Mutiara Swedia Kelahiran Kuwait Siap Taklukkan Eropa

3. Mengenal Arthur Vermeeren, Bocah Belgia Perebut Hati Barcelona

4. Siapakah Gabriel Moscardo? Salah Satu Berlian Langka dari Negeri Samba

5. Assane Diao, Emas Temuan Manuel Pellegrini yang Masuk Radar Manchester United

6. Mengenal Leny Yoro, Bek Muda Prancis dengan Perpaduan Raphael Varane dan Virgil Van Dijk

7. Harta Karun Serie A yang Berasal dari Argentina Itu Bernama Valentin Carboni

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun