Gaung AFC Asian Cup, atau bisa kita sebut sebagai Piala Asia 2024 sudah mulai keras terdengar. Selain komplain dari klub-klub Eropa yang mengiringi pemanggilan pemain-pemain andalannya, tentu kita merasakan hype di Piala Asia kali ini dikarenakan Timnas Indonesia menjadi salah satu pesertanya. Ini adalah keikutsertaan Timnas Indonesia sejak 2007, itupun karena Indonesia menjadi tuan rumah bersama dengan Thailand, Vietnam dan Malaysia.
Berbicara tentang turnamen kontinental kawasan Asia ini, tuan rumah Qatar adalah juara bertahannya. Mereka memenangi Piala Asia 2019 setelah kalahkan Jepang 3-1 di partai Final. Gol dari Takumi Minamino tak mampu mengejar gol-gol asuhan Flix Snchez Bas yang dicetak oleh Almoez Ali, Abdulaziz Hatem dan penalti Akram Afif.
Turnamen yang digelar sejak tahun 1956 ini telah hasilkan 9 negara berbeda yang menjadi juaranya, ini termasuk Israel yang masih masuk ke kawasan Asia pada tahun 1964. Timnas Jepang masih sebagai pemegang gelar terbanyak dengan 4 trofi, diikuti Iran dan Arab Saudi dengan 3 trofi, dan Korea Selatan dengan 2 trofi.Â
Mengacu pada kekuatan terkini dari 24 tim yang berlaga di AFC Asian Cup 2024, berikut adalah 3Â Unggulan Juara turnamen yang akan dihelat 12 Januari sampai dengan 10 Februari 2024 nanti.Â
1. Jepang
Sebagai pemegang gelar Piala Asia terbanyak dan sebagai tim Asia dengan peringkat tertinggi FIFA (#17), Jepang layak menjadi unggulan utama di turnamen ini. Mengusung blueprint sepakbola selama 100 tahun, Tim Samurai Biru dalam 2 tahun belakangan meraih prestasi tertingginya. Bukan gelar patokannya, tetapi bagaimana cara bermain plus timnasnya, plus persebaran p]emain-pemain mereka yang kini sudah sangat masif di Eropa.
Turnamen terakhir yang mereka ikuti adalah Piala Dunia 2022 Qatar, dimana Jepang mampu berikan kejutan di Grup E dengan menjadi juara grup di atas Spanyol dan Jerman. Praktis, tim Panzer pun harus tersingkir dari turnamen lebih awal. Sayangnya Ritsu Doan dkk harus kalah lewat adu penalti melawan Kroasia di babak 16 besar. JFA, atau PSSI nya Jepang, tetap mempertahankan Hajime Moriyasu yang ditunjuk dari tahun 2018, untuk menangani Jepang lagi di Piala Asia kali ini.
Formasi 4-2-3-1 menjadi andalah Moriyasu dalam mengeksplorasi kecepatan-kecepatan pemain Jepang. Dari 26 nama yang telah didaftarkan, ada 20 pemain yang merumput di Eropa, yang mana mayoritas adalah pemain andalan di masing-masing klubnya. Luar biasanya sistem seleksi mereka, pemain yang tidak tampil reguler seperti Daichi Kamada yang bermain di Lazio saja tidak dipanggil. Sisi positif dari pemain "Liga Eropa"adalah kesiapan mental karena Liga-liga Eropa tengah dalam peak seasonnya, namun sisi negatifnya adalah ancaman cedera yang akan diderita pemain Jepang karena jadwal ketat di liga.
Kaoru Mitoma mendapatkan cedera engkel pada saat membela Brighton lawan Spurs 21 Desember lalu, dan manajer Roberto De Zerbi sangat kebingungan tentang pemanggilannya ke timnas kali ini. Berita terbaru, Takefusa Kubo juga mengalami cedera minor usai membela Real Sociedad melawan Alaves, 3 Januari kemarin.
Meski demikian, semangat pemain Jepang dalam membela negaranya tidak perlu ditanyakan lagi. Dipimpin oleh gelandang Liverpool, Wataru Endo, Timnas Jepang akan lewati Grup D dengan mudah sebelum menunggu siapa lawannya di fase gugur. Di Grup D ini, Timnas Indonesia berkesempatan untuk melawan mereka di partai akhir pada tanggal 24 Januari 2024. Dua tim lain yang siap menghadang Samurai Biru, adalah Irak dan Vietnam.