Bermain setelah mengetahui hasil Real Madrid menang 1-0 atas Mallorca, tidak membuat Girona FC merasa gentar. Tim kejutan La Liga musim ini mampu tampil apik di kandangnya, Stadion Montilivi, dan mengalahkan Atletico Madrid dalam drama 7 gol pada Kamis (4/1) dini hari. Kehebatan Alvaro Morata di kubu Atletico yang cetak hattrick di laga ini, masih belum mampu menolong timnya kalah 3-4 dari Blanquivermells, Girona.
Michel, sang pelatih, ternyata menepati ucapannya ingin menambah jarak dengan peringkat ke-3,Atletico Madrid, menjadi 10 poin. Memainkan partai akhir di fase pertama La Liga di Jornada ke-19, Michel menerapkan formasi yang tidak pernah dipakainya di musim ini 4-4-1-1. Tujuannya jelas, menumpuk pemain di lini tengah yang mana merupakan keunggulan dari Atletico Madrid yang memiliki pemain berkarakter seperti Koke, Rodrigo De Paul dan Marcos Llorente. Artem Dovbyk tetap menjadi andalan di lini depan, kali ini ditemani oleh Pablo Torre sebagai second striker.
Sementara Diego Simeone mempertahankan formasi tim terbaiknya yang minus Stefan Savic karena skorsing kartu merah. Duet Griezmann dan Morata masih jadi andalah, dengan sisi sayap diserahkan pada Lino dan Rodrigo Riquelme, eks Girona. Axel Witsel menjadi salah satu dari trio di belakang bersama Hermoso dan Jose Gimenez. BACA : Jelang Girona vs Atletico Madrid: Kesempatan Girona Unjuk Gigi sebagai Penentang Gelar.
Jalannya Pertandingan
Girona dengan dukungan penuh dari suporternya yang memenuhu Montilivi, langsung tancap gas di awal laga. Mereka bisa cetak gol cepat di menit ke-2 lewat aksi Valery Fernandez. Umpan dari pemain akademi Barcelona, Pablo Torre dari lini tengah, berhasil dikuasai Valery di sisi kiri dan melakukan tusukan di luar kotak penalti. Axel Witsel memberikan ruang bagi Valery untuk melakukan tembakan melengkung yang menghujam kiri atas gawang Jan Oblak dengan sempurna.
Atletico langsung terjingkat dan mulai keluar dari sarangnya. Menit ke-5 Mario Hermoso mendapat kesempatan melakukan tembakan dari sudut sempat sebelah kiri, namun masih bisa di block oleh Paulo Gazzaniga.
Menit ke-14, gol yang ditunggu Los Colchoneros akhirnya datang juga. Rodrigo De Paul dari tengah lapangan memberi umpan lambung pada Antoine Griezemann yang berhasil menjangkaunya dengan sundulan. Bola pantul itu langsung membebaskan Alvaro Morata yang mencari ruang kosong di lini pertahanan Girona. Penyerang Timnas Spanyol lebih cepat dari kompatriotnya Eric Garcia, dan melepaskan tembakan menyilang yang tidak bisa dijangkau oleh Gazzaniga. VAR melakukan check untuk kemungkinan offside pada Morata, dan layar menunjukkan gol tersebut sah. Wasit Alejandro Jose Hernandez memberikan acungan jempol pada hakim garisnya, karena keputusan jeli yang dibuat sebelum intervensi VAR.
Koke membuat kesalahan yang berujung gol kedua Girona! Menit ke 26', menguasai bola di daerah sendiri setelah dapati umpan Griezmann, Koke terlalu lama berfikir untuk backpass ke belakang. Ivan Martin berhasil "menyerondol" bola dari penguasaan Koke dan melepaskan tembakan kaki kiri yang masih bisa dihalau dengan gemilang oleh Jan Oblak. Malang bagi kiper Slovenia, bola tepisannya tepat menuju jalur sepak Savio yang langsung mengirim bola ke kiri bawah gawang Atletico.
Gol Savio ini adalah buah utak-atik strategi Michel karena biasanya ia menempati posisi winger kiri. Namun di laga ini ia didapuk menjadi gelandang kanan dengan kaki terkuatnya adalah kaki kiri. Gol ini juga merupakan yang ke-5 baginya di La Liga sejauh ini.
Girona semakin menjauh lagi lewat gol yang dicetak Daley Blind menit ke-39. Dalam skema set-piece, Pablo Torre berikan crossing ke arah kerumunan pamain di depan gawang Oblak. Artem Dovbyk yang membelakangi gawang, mencoba menjangkau dengan ujung sepatunya. Sentuhannya pelannya itu tidak merubah arah bola, tepat mengenai Daley Blind yang ada di tiang jauh. Gol yang dicetak Blind sempat ditinjau lagi oleh VAR, hakim wasit garis lagi-lagi benar dengan keputusan awalnya. Girona pun unggul dua gol atas Atletico.