Laju dua laga tanpa kemenangan harus segera diputus oleh The Gunners, Arsenal. Mereka harus tunjukkan karakter yang bagus agar tidak lagi alami penurunan performa di fase kedua seperti musim lalu, hingga dapat disalip Manchester City di akhir musim. Berbekal pengalaman itulah awal musim ini Mikel Arteta memboyong sejumlah pemain yang mempunyai mental bertanding seorang juara, seperti Declan Rice dan Kai Havertz. Keduanya sudah menunjukkan mampu menjadi pemain penentu dalam gelar Eropa tim sebelumnya, meski belum teruji dengan gelar Premier League. Terutamanya Kai Havertz, yang Boxing Day lalu harus absen karena jalani akumulasi kartu kuning saat Arsenal dilumat West Ham 0-2 di Emirates.
Di laga itu Arsenal tampil mendominasi lewat bola bawah, dengan ancaman terus diberikan Bukayo Saka, Odegaard, dan Trossard yang gantikan perwan Havertz. Namun yang kurang adalah kemampuan fisikal dan duel atas, dimana baik Trossard maupun Gabriel Jesus berkali-kali kalah duel melawan Mavropanos dan Angelo Ogbonna. Kehadiran Havertz kini akan menambal dimensi itu, karena ia sudah temukan posisi terbaiknya di kubu Meriam London. Lawan mereka dalam kampanye naik ke peringkat ke-2 lagi adalah Fulham, sesama tim London yang sedang oleng di 3 laga terakhirnya.
Laga Fulham versus Arsenal akan dihelat di Craven Cottage pada Minggu (31/12) pukul 21.00 WIB. Wasit yang memimpin adalah Josh Smith.
Mikel Arteta yang punya perangai sering mengomentari wasit, harus berfokus pada timnya saja kali ini. Paalnya, Manchester City dan Aston Villa sudah raih kemenangan semalam, yang menggeser Arsenal ke posisi ke-4 klasemen sementara. Arteta harus melupakan kontroversi out atau tidaknya bola Jarrod Bowen saat kirim bola untuk Tomas Soucek di gol pertama West Ham. Dalam konferensi pernya sebelum laga, Mikel Arteta menolak panik atas kekalahan tersebut. Ia menambahkan hanya membutuhkan sedikit "percikan" untuk menyulut gol karena mereka sudah tunjukkan angka tinggi dalam memegang bola di kotak penalti lawan.
"Tidak perlu panik, ini tentang mencoba berbuat lebih banyak, berbuat lebih baik, dan memenangkan pertandingan. Jika tim bermain seperti ini, mereka akan memenangkan banyak pertandingan. Tanpa percikan Anda tidak bisa menghasilkan apa yang dihasilkan tim (melawan West Ham), itu tidak mungkin. Tapi itu adalah hal terakhir, sentuhan terakhir, tindakan terakhir yang memasukkan bola ke gawang atau tidak, dan itulah yang kami butuhkan." katanya dikutip dari situs klub Arsenal.
Sementara di kubu tuang rumah, Marco Silva harus mencari solusi mandulnya lini serang The Cottagers. Sempat cetak 16 gol dalam 4 laga di awal Desember, lini serang Fulham mendadak tumpul sepeninggal Raul Jimenez yang dapat kartu merah di awal laga lawan Newcastle. Kini striker Mexico itu sudah tersedia, dan akan jadi ancaman serius bagi pertahanan Arsenal. Marco Silva juga punya keyakinan timnya mampu bersaing dengan Arsenal di laga ini, karena mereka berhasil imbngi Arsenal 2-2 di Emirates awal musim ini.
"Tidak diragukan lagi, dia (Raul Jimenez) sangat penting bagi kami. Dia berada dalam momen yang luar biasa sebelum kartu merah, yang menurut saya sangat buruk. Kami menjadi lebih kuat dan senang rasanya memiliki Ral kembali, namun dengan Willian kami tidak tahu. Sebelum hasil West Ham (lawan Arsenal), hanya kami dan Tottenham yang mengambil poin dari Arsenal di kandang, yang menunjukkan bahwa kami tahu cara menyamai mereka dan bermain melawan mereka dan kami tahu apa yang harus dilakukan. Yang pasti kami harus bermain di level terbaik kami karena kami bisa bersaing dengan Arsenal." pungkasnya yakin dalam pres-kon sebelum laga dikutip dari situs klub Fulham.
Rekor pertemuan dalam Derby London ini cukup dikuasai Arsenal yang bukukan 3 kemenangan dan 2 hasil seri dalam 5 laga terakhir. Laga di Emirates yang disebut Marco Silva tadi, menunjukkan kekurangdewasaan pemain Arsenal di awal musim, hal yang sudah perlahan diperbaiki oleh Arteta di perjalanan musim. Di laga itu Arsenal sangat menguasai dengan 71% ball possesion dan 18 tembakan, namun mereka bobol 2 gol lewat blunder Bukayo Saka dan sundulan Joao Palhinha di akhir laga. Maka dari itu di laga kali ini punggawa The Gunners harus bisa meminimalisir kesalahannya, agar dapat segera kunci kemenanagan sebelum Fulham mulai bangkit.
Kondisi Willain masih meragukan untuk disertakan Silva di laga ini, ini berarti ia akan menemani Tim Ream dan Adama Traore di ruang penyembuhan. Kembalinya Raul Jimenez akan menempatkan Rodrigo Muniz dan Carlos Vinicius kembali ke bench. Alex Iwobi akan dimainkan melawan mantan timnya itu bersama dengan De Cordova-Reid yang gantikan posisi Willian. Bernd Leno akan mencoba menjadi penghalang lagi bagi tim yang membuangnya, sama seperti yang dialami Dibu Martinez. Agar ia bisa memberi pesan pada Aaron Ramsdale bahwa Arsenal kurang bisa menghanrgai potensi kiper-kiper mereka.
Sementara Mikel Arteta hanya dihalangi oleh cedera-cedera lama seperti Partey, Timber, Tomiyasu dan Fabio Vieira. Kembalinya Havertz berarti akan melengkapi lagi trio lini tengah bersama Declan Rice dan kapten Odegaard. Gabriel Jesus harus temukan kembali sentuhannya yang hilang saat lawan West Ham, dibantu oleh Martinelli dan Saka. Zinchenko akan kembali jadi sorotan pertahanan setelah diobok-obok Mohammed Salah dan berperan atas gol, Soucek setelah tubrukannya dengan Gabriel Magalhaens lahirkan momen kontroversial assist Jarrod Bowen.Â
